PWMU.CO – Syahadah tahfidh diperoleh siswa-siswi SD Muga (Muhammadiyah 03) Pandaan setelah lulus Munaqasah Tahfidh Juz 30 yang diselenggarakan oleh Tim Tajdied Center PWM Jatim lima bulan lalu, (25/1/2020)
Siswa-siswi itu adalah Marookizu Zul Afidah (6), Muhammad Akmal Habibi (6), Diovano Rayhan Al-Qodri (6), Muhammad Nizar Alifi (6), Zaneta Puteri Amalia (4), Naufal Khairy Wibowo (4), dan Shabri Abbas Albani (4).
Ketujuh siswa-siswi yang ikut nunaqasah tersebut oleh Tim Tajdied Center dinyatakan lulus mumtaz atau tuntas oleh panitia dan berhak mengikuti wisuda.
Tim Tajdied Gagalkan Wisuda karena Covid 19
Karena situasi dan kondisi Indonesia yang masih berjuang melawan Covid-19, Tim Tajdied Center PWM Jatim menyatakan tahun ini tidak bisa menyelenggarakan wisuda tahfidh seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kepada PWMU.CO, Ustadzah Nafidah, salah satu pengurus Tim Tajdied Center PWM Jatim menyatakan, tahun ini tidak diadakan wisuda bersama se-Jatim karena situasi dan kondisi.
“Tetapi siswa-siswi yang sudah dinyatakan lulus atau mumtaz langsung dikasih Syahadah Tahfidz dan gordon,” tutur Nafidah melalui WhatsApp, Jumat (5/6/2020)
Adapun syahadah dan gordon menurutnya diserahkan kembali ke sekolah untuk teknis dan pelaksanaannya.
Kegiatan munaqasah dan wisuda tahfidg merupakan program Tim Tajdied Center PWM Jatim yang rutin diadakan setiap tahun.
SD Muga mengikuti kegiatan ini sudah tiga kali ini serta mendapatkan hasil yang memuaskan.
Menurut pembina tahfidh SD Muga Luqman Wahyudi, kegiatan ini sangat bagus karena bisa menunjang program tahfidh yang diadakan di sekolah.
“Sebenarnya momentum wisuda adalah hal yang ditunggu-tunggu bagi anak-anak dan orang tua,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, momen wisuda ini sangat berharga dan membanggakan karena anak-anak bisa mewakili sekolah, yang tentunya semua siswa memimpikan hal itu.
Namun dengan adanya Covid-19 tentunya bagi siswa-siswi yang dinyatakan lulus atau mumtaz agak sedikit kecewa.
“Padahal semenjak berangkat munaqasah mereka sudah berangan-angan berangkat wisuda bersama-sama,” ujar Luqman.
Tetap Semangat Menghafal
Dia mengungkapkan, meskipun begitu anak-anak SD Muga yang sudah menerima syahadah tahfidh tahun ini merasa senang dan bangga bisa hafal juz 30.
Selain itu mereka semuanya tetap semangat menambah hafalan-hafalan surat-surat di luar juz 30.
“Mudah-mudahan siswa-siswi yang lulus tahfidz juz 30 tahun ini bisa menambah hafalannya terus, sehingga bisa menjadi kebanggaan bagi orang tua, guru, masyarakat dan bangsa terutama bagi agama Islam,” harap Luqman.
Menurut dia, yang paling penting, mudah-mudahan mereka bisa berjiwa Qur’ani, sehingga bisa membawa manfaat di dunia dan akhirat.
Muhammad Akmal Habibi (6), salah satu penerima syahadah tahfidh SD Muga merasa sangat senang bisa lulus munaqasah dan berharap teman-teman bisa lulus sepertinya.
“Tapi jujur saya sangat sedih karena tidak ada wisuda, bagaimanapun wisuda adalah suatu kebanggaan bagi saya dan orangtua,” ucapnya.
Tetapi dia menerima dengan ikhlas karena kondisi yang tidak memungkinkan. “Saya berharap bisa menambah hafalan ke juz-juz berikutnya,” ucap Akmal.
Wisuda Itu Simbolis
Salah satu wali murid SD Muga penerima syahadah Lely Halidah juga meyatakan berlapang dada dengan tidak diadakannya wisuda.
“Wisuda adalah simbolis. Di sisi lain memang kebanggan bagi siswa dan juga orang
tua,” tutur Ibunda dari Marookizu Zul Afidah (6), yang biasa dipanggil Okiz tersebut.
Namun menurunya, harapan terbesar orang tua adalah ketika anak-anak bisa konsisten untuk menjadi hafidzah 30 juz.
Dia mengaku, anaknya pun merasa sedih ketika mendengar kabar tidak diadakannya wisuda tahfidz tahun ini
“Sedih pasti, tetapi ananda menyadari karena situasi dan kondisi sekarang yang tidak memungkinkan diadakan wisuda,” ujarnya.
Salah satu penerima syahadah dari kelas IV ananda Zaneta Puteri Amalia juga menyatakan sangat senang dan tambah semangat mengahafal.
“Nanti tahun depan rencananya mau ikut munaqasah lagi juz 29, Insya Allah,” ujarnya sambil tersenyum manis. (*)
Penulis Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni