PWMU.CO-Keluarga HM Syihab menunaikan pesan untuk mewakafkan rumahnya untuk kepentingan umat. Pesan yang tertuang dalam prasasti marmer terpasang pada tembok rumah menjadi alasan Ir H Andang S. Atmanto dan empat saudara kandungnya segera mewakafkan rumah itu.
Sebuah rumah bergaya limasan seluas 1.090 m2 di Jalan Syuhada Nomor 22 Desa Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo diwakafkan kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babadan Ponorogo, Kamis (2/7/2020).
Rumah bercat putih dan pintu warna hijau itu dari luar tampak kokoh dan bersih. Di depan rumah telah terpasang papan nama bertuliskan Rumah Sehat Muhammadiyah (RSM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babadan.
Rumah ini peninggalan almarhum HM Syihab dan almarhumah Hj. Ismiatun. Keputusan untuk mewakafkan rumah tersebut merupakan wasiat orang tua semasa masih hidup kepada anak cucunya, agar rumah tersebut dirawat dan dimanfaatkan untuk kepentingan amal.
Wasiat itu tertuang dalam sebuah prasasti marmer yang dipasang dalam tembok rumah. Bunyinya: ”Lebih dari setengah abad lalu rumah ini sudah mulai berfungsi sebagai surga kami sekeluarga. Wasiat kami kepada anak cucu, rawatlah dan manfaatkan terus rumah ini untuk amal sehingga tetap merupakan shodaqoh jariyah kami sampai akhir zaman.” Prasasti tersebut tertanggal 1 Syawal 1420 H bertepatan dengan 8 Januari 2000 M.
Ikrar Wakaf
Ikrar wakaf dari ahli waris diwakili H. Andang S. Atmanto diserahkan kepada Ketua PCM Babadan Nazir dan Sekretaris Agus Susanto dilaksanakan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) Kecamatan Babadan Drs H Zainuri dan dua orang saksi.
Ikrar wakaf tersebut juga dihadiri Ketua PDM Ponorogo H. Maftuh Bahrul Ilmi sekaligus memberikan tausiyah tentang wakaf merupakan ibadah dan salah satu cara untuk mengekalkan harta.
Pesan dari wakif, Ir H. Andang S. Atmanto, ”Bismillah, kami wakafkan rumah ini kepada Muhammadiyah agar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas lagi.” Kemudian Ketua Nazir mengatakan, ”Insyaallah rumah ini akan kami manfaatkan sebagai layanan kesehatan bagi masyarakat.”
Dalam sambutannya H. Maftuh Bahrul Ilmi berpesan, ”Wakaf itu merupakan ibadah sosial yang memiliki nilai pahala 10 kali lipat dan harta yang diwakafkan akan kekal selamanya.”
Dia mengungkapkan, kepercayaan masyarakat kepada Muhammadiyah dalam mengamanahkan wakaf merupakan wujud keberadaan organisasi yang terus bergerak secara dinamis. ”Semoga ke depan layanan kesehatan yang baru berdiri ini akan menjadi rumah sakit untuk melayani masyarakat yang lebih luas lagi.”
Turut hadir pada acara tersebut lima dari tujuh anak HM Syihab yang masih hidup yaitu Hj. Siti Nurjanah, Hj. Siti Syamsiyah, H. Sulaiman Afandi, H. Andang Syarif Atmanto dan Hj. Sri Endang Mastuti. Sementara dua putra yang telah meninggal adalah Husaini dan Alfiah. (*)
Penulis Agus Susanto Editor Sugeng Purwanto