PWMU.CO – Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur berpesan kepada siswa baru SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya agar menjadi active learner.
Pesan itu dia sampaikan di hadapan 400 siswa baru dalam Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) secara daring, Senin (13/6/ 2020).
Momentum Jadi Active Learner
Emil Dardak mengatakan, pendekatan atau konsep baru dalam pembelajaran menggunakan daring adalah momentum bagi siswa untuk menjadi active learner atau pembelajar yang aktif.
“Begitu pun dalam belajar, para siswa tidak hanya mengandalkan guru, tapi juga bisa belajar melalui video, karena video guru mengajar bisa diakses di mana-mana,” tuturnya.
Tapi menurut Emil, hal yang paling penting memang sebenarnya adalah guru berinteraksi dengan siswa. “Hal itu sebagai upaya untuk memahami potensi yang dimiliki siswa,” katanya.
Dia menjelaskan, setiap siswa mempunyai potensi berbeda-beda. Sehingga dari setiap potensi itu bagaimana guru membantu para siswa untuk dapat memaksimalkan potensinya masing-masing.
Di akhir sambutannya, Emil berharap kepada para siswa baru untuk menyadari tantangan masa depan yang membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) handal.
“SDM yang bukan hanya mampu memahami teori, tapi mampu menerapkan ilmunya. Tidak hanya bisa menaklukkan soal-soal ujian, tapi harus tahu rasanya terjun ke masyarakat, harus tahu apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat,” tandas mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Ia juga berpesan agar para siswa selalu semangat belajar sepanjang hayat. “Belajar tidak akan berhenti pada saat kita menerima ijazah sekolah saja, tetapi adalah proses yang terus dan berkelanjutan,” tuturnya.
Online Tak Mengurangi Esensi Fortasi
Sementara itu, Kepala Smamda Astajab mengatakan, Fortasi kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Meskipun secara online, saya rasa tidak mengurangi esensi dari kegiatan Fortasi terkait pengenalan lingkungan sekolah, dan program-program sekolah,” ucapnya.
Mengusung tema Make a New Moment Break The Common, Astajab berharap agar para siswa baru tetap semangat dan giat dalam mengikuti seluruh rangkaian Fortasi.
“Tidak hanya itu saja, para siswa baru pun harus mempunyai karakter yang luas, kuat, berakhlakul karimah, dan menjadi generasi unggul yang siap menghadapi persaingan global,” pesannya.
Fortasi ini menurutnya telah dikonsep sedemikian rupa agar para siswa baru tetap semangat meskipun dilaksanakan secara daring.
“Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Smamda didampingi bapak dan ibu guru telah menyiapkan Fortasi daring ini kurang lebih satu bulan,” terangya.
Dia pun mengapresiasi PR IPM Smamda yang menunjukkan kreativitasnya dalam memodifikasi dan berkreasi di Fortasi via daring yang dikonsep layaknya talkshow ini.
“Dengan mengandalkan berbagai media daring dan gawai yang dimiliki, tidak lantas membatasi kreativitas para peserta untuk mengikuti kegiatan Fortasi di rumah. Banyak aktivitas yang akan jadi tugas peserta Fortasi untuk tetap produktif,” jelas Astajab.
Fortasi Daring Tetap Seru dan Menarik
Adinda Shafaa Nabiila, salah satu siswa baru mengatakan, walaupun dilakukan secara daring, Fortasi ini tetap seru dan tugas-tugas yang diberikan pun menarik.
“Walau sepertinya jauh lebih seru jika dilakukan secara langsung di sekolah ya, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan jadi mau tidak mau yah tetap dijalankan,” kata siswa lulusan SMPN 39 Surabaya itu.
Fortasi dilaksanakan tanggal 13-17 Juli dan akan ditutup dengan inaugurasi pada 18 Juli 2020. Seluruh kegiatan Fortasi daring ini dilakukan dengan memakai beberapa aplikasi disesuaikan dengan kegiatan yang ada.
Aplikasi Zoom Premium disediakan sekolah dan diintegrasikan dengan kanal YouTube PR IPM Smamda untuk live streaming kegiatan dan penjelasan materi.
Sedangkan Google Classroom untuk presensi dan pengumpulan tugas kelompok serta penggunaan media sosial sebagai syiar kegiatan Fortasi ke masyarakat luas. (*)
Kontributor Masitha Gemilang Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni