PWMU.CO – Punya anak jangan mandul pengasuhan disampaikan Evie Silfia Zubaedi dalam Kajian Ilmu Islam (Kiis), Sabtu (25/7/20).
Dalam Kiis bertema Anakku Bekal Masa Depan yang diselenggarakan Ikwam (Ikatan Wali Murid) SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik motivator dari Sidoarjo ini menjelaskan, anak saleh yang baik dalam ukuran agama. Anak bisa mendoakan orangtua ketika orangtuanya sudah meninggal dunia.
“Anak saleh adalah anak yang bisa menjadi aset masa depan orangtua ketika orangtua sudah berada di liang lahat. Dia akan mendoakan dan mentransfer kebaikan ketika orangtua sudah meninggal,” ujarnya.
Dia menjelaskan orangtua harus bisa memberikan bekal anak menjadi anak saleh. Orientasi orangtua harus mulai diubah. Yang awalnya berorientasi nilai yang ada di sekolah sekarang harus kembali ke nilai agama.
Orangtua, menurutnya, sangat takut kalau nilai anaknya kurang di sekolah, rankingnya rendah, matrikulasinya ada diperingkat tidak bagus, tidak mendapat prestasi dalam lomba. Orangtua harus sudah mengubah dalam nilai agama. Porsi terbesar dalam membentuk akhlak anak.
“Perlu ada sinergi antara orangtua dan sekolah dalam membentuk akhlak anak. Orangtua tidak boleh menyerahkan akhlaq hanya ke sekolah semata,” jelasnya.
Sekolah, lanjutnya, bukan pabrik panci. Memasukkan seng terus jadi panci. Memasukkan anak ke sekolah terus anaknya langsung jadi anak yang memiliki akhlak yang baik.
Orangtua yang Mandul
Evie mengungkapkan mendidik anak sesuai nilai agama menjadi aset ketika orangtua jadi jenazah nantinya. Rasulullah SAW pernah mengatakan pada sahabat orangtua yang mandul itu bukan dia tidak memiliki keturunan tetapi orangtua memiliki banyak anak tetapi anak sama sekali tidak bermanfaat baginya ketika dia jadi jenazah.
“Anak dalam al-Quran bisa menjadi perhiasan, menjadi fitnah, dan juga bisa menjadi musuh. Sebaik-baiknya anak adalah anak saleh. Mari, mulai sekarang orangtua tidak sibuk dengan angka sebagai standar sukses seorang anak,” ungkapnya.
Orangtua, sambungnya, tugasnya bukan sekadar anak bisa juara, nilai bagus, menjadi terkenal, banyak uang, titelnya banyak, uangnya banyak, jabatannya tinggi. Orangtua harus bisa menyiapkan anak dengan modal akhlaq yang baik. Memiliki hubungan dengan Allah SWT dan orang dengan baik. Orangtua harus bisa membawa ke surga. “Ini adalah sukses sesungguhnya.”
Dia menjelaskan orangtua harus memiliki fokus harian. Mencurahkan pikiran, tenaga, dan totalitas dalam membimbing anak sehingga menjadi anak saleh.
“Sukses dimulai dari diri sendiri. Orangtua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Orangtua harus bisa berdakwah di rumah kepada anak-anak kita sehingga anak bisa menjadi aset masa depan kita,” katanya.
Jangan sampai, lanjutnya, orangtua malah sibuk bermedia sosial di rumah, suka drama Korea, sedangkan anak di rumah lepas kontrol dalam pendidikan akhlaknya. Ini, tekannya, adalah kesalahan besar, kesalahan proses orangtua.
“Jangan menginginkan anak mendapat predikat saleh ketika proses pembelajaran di rumah tidak ada keteladanan yang baik pula,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.