PWMU.CO – Tiga faktor sukseskan Virtual School Smamio. Yaitu sarana sekolah, SDM guru, dan materi pembelajaran.
Hal inilah yang disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik Isa Iskandar SSi MPd, Ahad (2/8/20).
Dia menjelaskan adanya wabah pandemi Covid-19 ini membatasi ruang gerak antara guru dan siswa. Oleh sebab itu, Smamio memilih untuk menerapkan program Virtual School sebagai sistem pembelajaran untuk anak didiknya. menerapkan Program Virtual School sebagai sistem pembelajaran untuk anak didiknya.
“Tiga hal yang menjadi titik tumpuh dalam pelaksanaan Virtual School Smamio yang telah berjalan selama tiga pekan dimulai pada Senin (13/7/2020) hingga saat ini,” ujarnya.
Untuk pelaksanaan virtual school, lanjutnya, sarana menjadi hal terpenting. Mulai dari ketersediaan jaringan internet dan ruang untuk kegiatan virtual yang sudah dilengkapi dengan green screen, ruang kedap suara, kamera dan juga PC.
Faktor kedua, sambungnya, adalah SDM (sumber daya manusia) guru. Terkait hal ini, guru-guru Smamio diwajibkan untuk digital literate atau melek digital. Artinya, selain mampu mengajar, guru pun harus mampu mengoptimalkan kompetensi berupa kemampuan diri di bidang teknologi.
Faktor ketiga adalah software/e-learning yang telah dimiliki oleh Smamio. Guru sudah harus mampu mengusai software/e-learning yang ada pastinya akan memudahkan mereka untuk menghasilkan materi/media pembelajaran yang menarik.
“Mulai dari video pembelajaran, video animasi, dan media interaktif lainnya,” jelasnya.
Media Pembelajaran yang Menarik
Wakil Kepala Sekolah bidang Pengembangan Pendidikan Jamilah SSi mengungkapkan sekolah akan memberikan dukungan penuh dan menyediakan fasilitas penuh kepada guru-guru Smamio dalam proses virtual school.
Menurutnya guru-guru dituntut untuk membuat media pembelajaran yang menarik agar siswa tidak mudah bosan saat belajar mandiri di rumah nantinya.
“Persiapan untuk virtual school Smamio ini telah dilangsungkan sejak bulan Mei, 2 bulan sebelum Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai,” paparnya.
Untuk persiapannya, lanjutnya, Tim Pengembangan Pendidikan telah memberlakukan training atau pelatihan kepada guru. Mulai dari konsep pembuatan hingga editing video pembelajaran. (*)
Penulis Novania Wulandari. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.