PWMU.CO – Ingin kembalikan hadiah umrah. Anas Thohir SAg MPdI berharap penghargaan untuk dirinya berupa umrah dananya bisa digunakan untuk keperluan lain. Misalnya pembangunan gedung baru SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik.
“Kepada Bapak Ibu pimpinan dan Bapak Ibu guru karyawan SMAM 1, untuk pemberian (hadiah) umrah saya kembalikan ke SMAM 1 agar menjadi infak pembangunan hijrah SMAM 1 ke Randuagung,” tulisnya dalam WhatsApp Group (WAG) SMAM OKE, Kamis (14/8/20).
Pesan di WAG ini menuai komentar salah satu guru, Wiwit Rahmya Rosintan SPsi Psi. “Subhanallah. Alhamdulillah. Allahu akbar. Jenengan luar biasa Bapak. Semoga Allah SWT selalu memberkahi dan merahmati jenengan dan keluarga. Barakallah. Semoga Allah SWT segera memanggil Jenengan ke tanah suci Makkah,” tulisnya.
Tak hanya itu, guru Biologi Ir Any Faizah MPd turut mengungkapkan rasa syukurnya. ”Alhamdulillah, semoga Allah menggantikan kebaikan Ustadz Anas menjadi berlipat ganda, amin,” tulisnya.
Untaian doa juga diungkapkan guru Matematika Dra Nur Lailiyah. “Alhamdulillah, semoga pembangunan gedung baru Smamsatu Gresik segera dimulai kembali dan tahun ajaran 2021 bisa pindah. Semoga tahun depan Pak Anas dan istri diberi kemudahan dan kelancaran untuk ke baitullah. Amin ya rabbal alamin,” ungkapnya.
Kepala Smamsatu Ainul Muttaqin SP MPd pun mengungkapkan terima kasih kepada Anas Thohir. Ia sangat mengapresiasi niat baik yang insyaallah mulia ini. “Semoga menjadi amal jariah terbaik Ustadz Anas dan keluarga. Dan Ustadz Anas diberikan kemudahan untuk ke baitullah tahun depan. Amin ya rabbal alamin,” ujarnya.
Berdasarkan Surat Keputusan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Nomor: 05/KEP/III.4/D/2020 tentang Penghargaan Ibadah Umrah SMA Muhammadiyah 1 Gresik Tahun Pelajaran 2019/2020 yang ditandatangani oleh Ir Dodik Priyambada SAkt (Ketua) dan M Fadloli Aziz SSi MPd (Sekretaris) memutuskan, penghargaan dalam bentuk biaya perjalanan dan akomodsi ibadah umrah reguler tahun ini diberikan pada dua guru. Salah satunya Anas Thohir SAg MPdI.
Penghargaan yang sudah berjalan beberapa tahun ini dimaksudkan sebagai apresiasi guru dan karyawan yang berdedikasi.
Karena penghargaan berupa biaya perjalanan dan akomodasi, maka penerimanya tidak secara otomatis menerima dalam bentuk dana tunai. Karena itu jikapun dikembalikan, maka sekolah yang akan menentukan alokasinya penggunaannya. Apakah dialihkan pada guru lain atau keperluan lain. Semua tergantung pada Majelis Dikdasmen PDM Gresik sebagai penyelenggara Smamsatu Gresik.
Mendapat Dukungan Istri
Kepada PWMU.CO, Anas Thohir menceritakan harapannya untuk mengembalikan hadiah umrah tersebut sudah atas izin sang istri.
“Istri saya sangat mendukung. Karena Smamsatu lebih membutuhkan dana tersebut untuk pembangunan gedung baru. Kami hanya bisa membantu pembangunan tersebut dengan cara seperti itu,” ujarnya, Jumat (14/8/2020).
Ketua Takmir Masjid KH Ahmad Dahlan itu sebenarnya sudah mendaftar haji. “Seandainya tidak ada pandemi Covid-19, kami berangkat tahun 2020 ini,” kata dia.
Ia mengaku sudah menyiapkan semuanya, namun Allah berkehendak lain. “Kami harus bersabar karena tertunda. Semoga bisa menjalankan ibadah haji di tahun depan,” harapnya.
Hal senada diungkapkan drg Diah Andarwanti, istri Anas Thohir. “Kami berniat mengembalikan penghargaan umrah dari Smamsatu, karena Smamsatu masih butuh banyak biaya untuk pembangunan gedung baru di Kebomas,” ujarnya.
Dokter gigi yang berdinas di Puskesmas Industri itu membenarkan pihaknya telah mendaftar haji, yang mestinya berangkat tahun ini. “Juga sudah ada persiapan untuk umrah,” tambahnya.
Aktif Mencari Dana Pembangunan
Anas Thohir juga sangat aktif mencari dana pembangunan gedung baru Smamsatu bersama guru lain. ”Kalau ada alumni yang sukses, beritahu alamatnya, saya akan silaturrahmi ke sana,” tekadnya.
Pengalaman yang paling berkesan, kata dia, saat M Hilman Fanani, guru PPKn Smamsatu, mengajaknya ke rumah H Shodiq yang pernah mengundangnya ceramah. “Tapi beliau minta Ustadz Anas datang ke rumahnya,” kisah Anas Thohir.
Rumah H Sodiq yang berjarak sekitar 100 meter dari kompleks Perguruan Muhammadiyah di Jalan KH Kholil itu pun didatangi. Setelah basa-basi, H Sodiq bertanya tentang dana yang dibutuhkan.
“Setelah saya beri tahu sekian miliar, beliau kaget dan mengeluarkan uangnya sebesar tiga ratus juta,” ujar Anas Thohir. “Saya kaget sekali”. (*)
Penulis Estu Rahayu. Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.