Nasib Muslim Enggan Hijrah, Asbabun Nuzul Surat An Nisa’ 97-98
PWMU.CO-Diriwayatkan Bukhari bersumber dari Ibnu Abbas menceritakan, di antara pasukan musyrikin Mekkah terdapat muslimin yang enggan hijrah. Mereka dipaksa ikut berperang melawan Rasulullah saw. Ada yang terbunuh karena panah atau pedang pasukan Rasulullah.
Maka turunlah ayat surat an-Nisa ayat 97-98 sebagai penjelasan hukum bagi muslimin yang lemah imannya, yang menganiaya dirinya. Mampu membela Islam tetapi tidak melakukannya.
Sesungguhnya orang-orang yang dimatikan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, malaikat bertanya, dalam keadaan bagaimana kamu ini? Mereka menjawab, kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekkah). Para malaikat berkat, bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah dari bumi itu? Orang-orang itu tempatnya ialah Jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (97)
Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah). (98)
Diriwayatkan oleh Ibnu Marduuwaih, nama orang-orang yang menambah jumlah musyrikin itu antara lain Qais bin Walid bin Mughirah, Abu Qais bin Al-Faqih bin Mughirah, Walid bin Uthbah bin Rabi’ah, Amr bin Umayyah bin Sufyan, dan Ali bin Umayyah bin Khalaf.
Riwayat Ibnu Abi Hatim menambahkan termasuk juga Al-Harts bin Zam’ah bin Al-Aswad dan Ash bin Munabbih bin Al-Haijaj.
Kasus di Perang Badar
Dikemukakan, peristiwanya terjadi pada peperangan Badar. Di saat mereka melihat jumlah kaum muslimin sangat sedikit, timbullah rasa keragu-raguan pada mereka dan berkata, tertipu mereka dengan agamanya. Orang-orang tersebut mati terbunuh di perang Badar itu.
Diriwayatkan oleh At-Thabrani yang bersumber dari Ibnu Abbas, ketika segolongan orang-orang Mekkah telah masuk Islam dan Rasulullah hijrah, mereka enggan dan takut berhijrah. Maka Allah menurunkan ayat An-Nisa ayat 97–98 sebagai ancaman hukuman bagi yang enggan dan takut memisahkan diri dari kaum yang memusuhi agama, kecuali orang yang tidak berdaya
Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas oleh Ibnu Jarir dari berbagai jalan adalah segolongan orang Mekkah yang telah masuk Islam, tetapi menyembunyikan keislamannya.
Di waktu Badar, mereka dipaksa menyertai kaum Quraisy untuk berperang melawan Rasulullah sehingga banyak yang mati terbunuh. Berkatalah kaum muslimin Madinah, mereka itu adalah orang-orang Islam tetapi dipaksa ikut perang, hendaklah mintakan ampun bagi mereka.
Maka turunlah ayat ini (An-Nisa ayat 97). Kemudian mereka menulis surat kepada kaum muslimin di Mekkah dengan ayat tadi. Dinyatakan tidak ada alasan lagi untuk tidak hijrah. Kemudian mereka hijrah ke Madinah, tetapi masih dikejar dan dianiaya oleh kaum musyrikin, akhirnya mereka terpaksa pulang kembali ke Mekkah dan mengeluh seperti dijelaskan dalam surat al-Ankabut ayat 10.
Ayat ini pun dikirimkan lagi kepada kaum muslimin Mekkah. Mereka merasa sedih. Maka turunlah surat an-Nahl ayat 110 sebagai janji Allah untuk melindungi orang yang hijrah dan bersabar. Ayat ini dikirimkan pula pada kaum muslimin Mekkah. Lalu mereka berhijrah ke Madinah. Mereka tidak luput dari kejaran kaum musyrikin, di antaranya ada yang selamat, tapi ada juga yang gugur.
Penjelasan nasib muslim enggan hijrah surat an Nisa’ 97-98 ini berdasarkan buku Asbabun Nuzul karya KH Qamaruddin Shaleh dkk (*)
Editor Sugeng Purwanto