Prof Genteng Kaca, sukses berkat doa ibu. Adalah kisah tentang cita-cita Abdul Mu’ti—seorang anak desa yang meminta restu ibunya—H. Kartinah—untuk melanjutkan kuliah.
PWMU.CO – Kesuksesan Abdul Mu’ti menyandang jabatan akademik tertinggi, sebagai Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tak lepas dari restu ibu.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengungkapkan bagaimana kisah dia mendapat restu Mak’e—pangglian ibu di desa Jawa—untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Dalam dialog itu muncul istilah genteng kaca—yaitu genteng dari kaca yang berfungsi menerangi rumah melalui cahaya yang menembusnya sehingga bisa menerangi rumah yang tanpa plafon.
Berikut dialog yang dicuitkan Prof Dr Abdul Mu’ti MEd dalam akun Tweeter-nya @Abe_Mukti, seteah dia dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam, Rabu (2/9/2020).
Ingin Jadi Genteng Kaca
Suatu siang di tahun 1991 dalam diri saya timbul semangat melanjutkan studi S2. Sambil menemani Mae memasak di dapur, saya sampaikan niat itu.
Mak’e langsung menjawab:
“Sudahlah. Di kampung ini kamu satu-satunya sarjana. Kamu sudah sekolah sangat tinggi. Kamu sebaiknya bekerja jadi guru.”
Sejenak saya terdiam. Tetapi saya tidak menyerah.
“Betul Mak. Jadi sarjana bagi orang kampung itu hebat. Alhamdulillah. Jadi guru itu sangat mulia. Tapi saya ingin lebih dari itu.”
“Pingin jadi apa kamu?” tanya Mak’e dengan nada agak tinggi.
Dengan tenang saya jawab, “Saya ingin jadi gurunya guru. Jadi dosen.”
“Apa itu?” tanya Mak’e polos.
“Dosen itu orang yang mengajar di kampus. Mengajar calon guru.”
“Caranya bagaimana?”
“Saya mau kuliah lagi. Soal biaya Mak’e tidak usah mikir. Saya akan usaha supaya dapat beasiswa.”
“Ya terserah kamu,” Mak’e mulai mengalah.
Merasa mendapatkan angin dan restu, saya lanjutkan alasan saya.
“Di dapur ini ada banyak genteng. Tapi ada satu genteng yang menerangi seluruh ruangan. Genteng kaca. Saya ingin menjadi genteng kaca.”
Mae setuju. Saya berhasil meyakinkan Mak’e.
Alhamdulillah, berkat restu Mak’e dan bantuan banyak sekali orang, saya berhasil mewujudkan cita-cita. Menjadi genteng kaca. Bahkan mungkin lebih dari itu.
Pada tahun 1992 saya diterima pembibitan calon dosen IAIN; 1993 saya jadi PNS di IAIN Walisongo; 1995 saya kuliah S2 di Flinders University of South Australia. Sampai sekarang saya tetap jadi dosen.
Terima kasih Mak’e. Kumohon selalu doamu agar genteng kaca itu tidak pecah.
Riwayat Pendidikan Abdul Mu’ti
Abdul Mu’ti adalah dosen di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (2014-Sekarang). Sebelumnya Mu’ti mengajar di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang (1993-2014).
Jenjang pendidikan dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum (Kudus, 1980), Madrasah Tsanawiyah Negeri (Kudus, 1983), Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial di Kudus (Kudus, 1986), Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang, 1991).
Lalu mengikuti pembibitan calon dosen IAIN (Jakarta, 2002-2003), School of Education, Flinders University of South Australia (Adelaide, 1997), Short Course on Governance and Shariah the University of Birmingham (Birmingham, UK, 2005), American Visitor Leadership Program (2005), dan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta, 2008).
Aktivis Tulen
Mu’ti mulai aktif dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan di Muhammadiyah mulai dari IMM Komisariat Al-Faruqi IAIN Walisongo Semarang (19871989), Pimpinan Cabang IMM Kota Semarang (1991-1993), DPD IMM Jawa Tengah (1993-1995), Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah (1998-2002).
Lalu Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Tengah (2000-2002), Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (2002-2006), Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah (2005-2010), Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2010-2015), dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2015-2020).
Di tingkat nasional, Mu’ti juga terlibat dalam berbagai organisasi keislaman, kemasyarakatan, dan kependidikan. Antara lain Wakil Sekretaris Jenderal PP ICMI (20052010), Wakil Sekretaris Tim Penanggulangan Terorisme (2006-2008), Anggota Delegasi kampanye Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI (2007-2008).
Juga menjadi Direktur Eksekutif Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) (2007-2010), anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN- S/M) (20062011), Ketua BAN- S/M (2011-2017), dan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2019-2023).
Semasa kuliah di Australia, Mu’ti menjabat Presiden Islamic Association Flinders University of South Australia (1995-1996), ICMI Orsat Adelaide (1995-1996), dan Persatuan Pelajar Indonesia-Australia` (1995-1996).
Dia adalah pioneer program Indonesia-Australia Young Moslem Leaders Exchange Programs (2002), dan Indonesia New Zealand Moslem Leaders Exchange Programs (2007).
Penghargaan
Penerima penghargaan Australian Alumni Award (2008) ini juga aktif dalam berbagai forum dialog dan kerja sama antar-iman di dalam dan di luar negeri.
Di level internasional, Mu’ti adalah anggota British Council Advisory Board (2006-2008), Indonesia-United Kingdom Advisory Board (2007-2009), Executice Committee of Asian Conference of Religion for Peace (2010-2015), Indonesia-United States Council on Religion and Pluralism (2016-Sekarang), dan Board of World Council of Religion for Peace (2019-sekarang).
Mu’ti produktif menulis dan mempresentasikan makalah di berbagai forum ilmiah di dalam dan di luar negeri serta aktif menulis di berbagai media massa nasional antara lain Kompas, Republika, Sindo, Suara Merdeka, Media Indonesia, Jawa Pos, The Jakarta Post, dan media massa nasional lainnya.
Abdul Mu’ti adalah salah satu nara sumber yang sering tampil di stasiun televisi nasional dan lokal baik untuk acara dialog/talk show maupun ceramah agama.
Karya Tulis
Di antara buku yang diterbitkan adalah Kristen Muhammadiyah: Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan (al-Wasath Publishing House, 2009), Inkulturasi Islam (al- Wasath Publishing House, 2009), Kristen Muhammadiyah: Konvergensi Muslim Kristen dalam Pendidikan (al-Wasath, 2009-bersama Fajar Rizaulhaq).
Buku Lainnya Pluralisme Positif: Konsep dan Implementasi Dalam Pendidikan Muhammadiyah (Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2019- bersama Azaki Kairudin) dan Toleransi yang Otentik: Menghadirkan Nilai Kemanusiaan dan Keterbukaan dalam Beragama, Berpolitik, dan Peradaban Global (MPI PP Muhammadiyah dan Penerbit Al-Wasath, 2019).
Selain itu, Abdul Mu’ti juga menjadi editor dan kontributor buku Islam in Indonesia: A to Z Basic Reference (CDCC, 2010), Bijak Bertindak: Mengambil Keputusan Berdasar Etika Agama, (al-Wasath Publishing House, 2016).
Juga editor bukuTaawun untuk Negeri: Transformasi al-Maun Dalam Konteks Keindonesiaan, (Majelis Pustaka dan Informasi PP. Muhammadiyah dan Muhammadiyah University Press: Februari, 2019), Beragama yang Mencerahkan, (Universitas Muhammadiyah Malang, Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah: Mei, 2019), dan Beragama dan Pendidikan yang Mencerahkan (Uhamka Press: 2019).
Selamat, Prof Genteng Kaca! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post