PWMU.CO– Malik Fadjar (81) yang pernah menjabat Menteri Agama dan Menteri Pendidikan meninggal dunia di RS Mayapada Jakarta, Senin (7/9/2020) pukul 19.00.
Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, kabar duka ini membuat Muhammadiyah kehilangan tokoh yang luar biasa.
”Pak Malik tokoh Muhammadiyah yang sangat hebat, gigih, dan hidup sederhana. Beliau seorang teladan bagi warga Persyarikatan, umat, dan bangsa. Muhammadiyah sangat kehilangan,” katanya.
Ditambahkan, Abdul Malik Fadjar terakhir menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden. ”Beliau selalu tekankan sungguh-sungguh bekerja, berislam secara luas dan luwes,” ujarnya.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, sambung Mu’ti, juga seorang yang sangat cinta ilmu. ”Beliau promotor disertasi saya,” tuturnya.
Ucapan Malik Fadjar yang sangat dikenang Abdul Mu’ti adalah Muhammadiyah itu besar, jangan dibawa ke gang dan jalan yang sempit.
Sementara Nasrullah, dosen UMM, menjelaskan, bulan Ramadhan lalu Pak Malik sempat jatuh di rumah Malang. Lalu operasi tulang punggung di RS UMM. Kemudian kondisinya membaik dan pergi ke Jakarta.
Riwayat Hidup
Prof. Dr. Abdul Malik Fadjar lahir di Yogyakarta, 22 Februari 1939. Ia lulusan tahun 1972 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Malang. S2 ditempuh di Universitas Florida, AS, tahun 1981.
Jadi Menteri Pendidikan Nasional Kabinet Gotong Royong (2001-2004), Menteri Agama Kabinet Reformasi Pembangunan (23 Mei 1998-29 Oktober 1999). Ia mengawali karier sebagai guru SD di Taliwang, Nusa Tenggara Barat.
Malik Fadjar mewarisi jiwa aktivis dan kepemimpinan dari ayahnya, Fadjar Martodiharjo yang aktif di Muhammadiyah.
Selepas dari SRN Taliwang, ia berturut-turut kemudian mengajar di Sekolah Guru Bantu (SGB) Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Sumbawa Besar NTB pada rentang 1960-1963, dosen Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang pada 1972.
Dosen dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hingga 1983, dan kemudian menjadi rektor di dua kampus, yaitu di UMM pada 1983-2000 dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 1994-1995. Dia juga menjabat Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto