PWMU.CO – Surat al-Insyirah memberi inspirasi pada kita bahwa tidak ada kesulitan yang tidak bisa diselesaikan. Bahkan dalam satu kesulitan terdapat dua jalan keluar.
Jadi, tidak ada kata menyerah bagi kita dalam menghadapi masalah. Apapun masalah itu. Sebab pasti ada solusi. Bahkan rumusannya: bersama satu masalah ada dua solusi.
Pada surat yang terdiri dari delapan ayat ini terdapat satu kalimat yang diulang dua kali. Yaitu ayat ke-5 dan ke-6: inna maal usri yusra.
Mengutip KH Sachroji Bisri, pengulangan itu menunjukkan penekanan atas pentingnya pesan yang hendak disampaikan Allah. Apalagi didahului dengan huruf inna tauhid yang juga berarti penekanan.
Kiai asli Banten ini menjelaskan, memang ada yang menerjemahkan kata maa dalam ayat tersebut dengan bakda (sesudah). “Tapi saya memilih menerjemahkan kata maa bermakna bersama. Jadi, inna maal usri yusra berarti bersama kesulitan itu ada kemudahan.”
Nakirah dan Makrifat
Dia pun mengajak mencermati penggunaan kata usri (kesulitan) dan yusra (kemudahan) dalam dua ayat tersebut. Menurutnya, pada ayat ke-5 dan ke-6, kata usri memakai ‘alif lam’ menjadi al-usri.
Dalam bahasa Arab, bentuk ini dikenal sebagai kata makrifat (sudah dikenal). Sedang yusro memakai bentuk nakirah (tanpa ‘alif lam’), yang berarti umum atau belum jelas.
Artinya dalam dua ayat itu hanya ada satu kesulitan (al-usri) tetapi mengandung dua kemudahan (yusra) yang berbeda. Berarti dalam satu kesulitan ada dua solusi yang menyertainya.
Menurut dia, kedahsyatan tafsir ayat ini mampu membuat Umar bin Khattab dan Abdullah bin Mas’ud mampu menaklukkan dua super power, yaitu Persia dan Romawi.
“Tidak ada kesulitan yang tidak bisa diselesaikan. Kita tidak boleh meninggalkan kesulitan. Orang Islam harus semangat terus. Maju tak gentar,” tuturnya.
Kerja Keras dan Doa Maksimal
Hadirnya kemudahan-kemudahan atas datangnya kesulitan itu tak bisa dilepaskan dari konteks ayat sesudahnya.
Menurut mantan aktivis HMI ini, ayat ke-7: faidza farahgta fanshab, (jika kamu telah selesai dari suatu pekerjaan berat maka rencanakan pekerjaan lain), adalah perintah bekerja keras.
Selain bekerja keras juga harus dibarengi dengan doa yang bersungguh-sungguh. “Raghiba, itu makna asalnya senang atau sungguh-sungguh. Jadi waila rabbika farghab bermakna pada Tuhanmu berdoalah dengan sungguh-sungguh dengan kerendahan hati. Itu makna ayat ke-8,” ungkapnya.
Jadi selain memberi inpirasi agar kita senantianya berkarya terbaik , surat al-Insyirah memotivasi kita tak takut menghadapi masalah. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni