PWMU.CO – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Gresik ikut menerjunkan tim dalam proses pencarian 7 korban yang belum ditemukan dalam peristiwa terbaliknya perahu yang ditumpangi santri Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban.
Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, MDMC Gresik ikut melakukan proses pencarian di sungai Bengawan Solo sekitar lokasi kejadian, yaitu di Widang-Babat, Sabtu (8/10) pagi.
(Baca: Muhammadiyah Terjunkan Tim untuk Evakuasi Santri Ponpes Langitan Korban Perahu Terbalik)
Seperti diberitakan, pada Jum’at (7/10) sekitar pukul 09.09 WIB, 25 santri Pondok Pesantren Langitan berniat belanja ke Pasar Babat dengan menyeberangi sungai dari Widang menggunakan perahu. Diduga kelebihan muatan, perahu oleng dan akhirnya terbalik. Sebanyak 18 santri berhasil selamat dan 7 santri lainnya masih belum diketemukan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Kabupaten Tuban, ke-7 kurban yang belum ditemukan adalah:
1. Abdullah Umar (15), asal Kecamatan Bedilan, Gresik
2. M Afiq Fadlil (19), asal Desa Bulakparen, Brebes
3. Moh Farikly Amri (12), asal Kecamatan Manyar, Gresik
4. M Arif Mabruri (18), asal Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro
5. Muhsin (16), asal Kecamatan Tambakari, Surabaya
6. Rizki Nur Habib (15), asal Percut Seituan, Deli Serdang
7. Lujaini Dani (13), asal Kecamatan Manyar, Gresik
Kepada pwmu.co, Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Fatur Rahman mengatakan bahwa keterlibatan lembaganya dalam pencarian korban tenggelam itu adalah bentuk komitmen dalam misi kemanusiaan MDMC. “Semoga Allah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam misi ini,” (Bari)