PWMU. CO – Kekuatan akidah (quwwah al-aqidah) penting ditanamkan pada umat karena kini mereka sedang dihadapkan pada banyak aliran atau paham, spiritualisme (new age), dan agama baru. Di antara yang kini berkembang adalah tarikat-tarikat, agama Sikh, dan agama Baha’i.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu’thi MEd menyampaikan hal itu dalam Pengajian Ahad Pagi di halaman kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember, Ahad, (9/10).
(Baca: Tantangan Pendidikan Islam: Mencetak Ulama-Intelektual)
Spiritualisme dalam tradisi Islam, kata Mu’thi, umumnya diwujudkan dalam bentuk kelompok-kelompok keagamaan yang sangat menekankan pentingnya ketaatan pada ajaran tokoh. “Bahkan seringkali ketaatan itu bisa melampaui batas. Dampaknya, terjadi kultus individu (cult). Paham dan aliran seperti inilah yang harus diwaspadai.”
Mu’thi menambahkan, dalam kasus Padepokan Kanjeng Dimas di Probolinggo yang menghebohkan itu, jelas sekali bahwa mereka mengajarkan jalan pintas dalam banyak aspek. “Termasuk jalan instan untuk mendapat rejeki. Tawaran jalan pintas ini laku keras karena umat ini sedang sakit.”
(Baca: Orang Aneh dan Orang Pintar dalam Logika Sesat Karamah Penggandaan Uang)
Di samping itu, tutur Mu’thi, umat juga sedang mengalami banyak kesulitan. Misalnya, tiadanya lapangan pekerjaan dan semakin banyaknya pengangguran. “Yang lebih ironis lagi, kesulitan dalam kehidupan ini ditambah lagi dengan rapuhnya akidah.”
Karena itu, Abd Mu’thi mengapresiasi membludaknya jamaah Pengajian Ahad Pagi. Semaraknya kegiatan majelis taklim ini diharapkan bisa menjadi media untuk memperkuat akidah. “Dengan hadir di majelis taklim, umat bisa beragama dengan benar dan terhindar dari aliran-aliran keagamaan yang menyesatkan.” (BI/MN)