PWMU.CO – Yudi Prianto, Ketua PDPM Sidoarjo wafat di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang, Sidoarjo, pada Rabu (14/10/20) pukul 01.00 WIB.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, kabar duka itu menghampiri Group WhatsApp (WA) Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo pada dini hari. Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo periode 2018-2022 itu dikabarkan wafat.
“Telah berpulang ke rahmatullah Ketua Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo Yudi Prianto pada pukul 01.00 pada hari hari Rabu,14 Oktober 2020. Semoga Allah menerima segala amal ibadahnya,” demikian pesan Ketua Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Zadit Taqwa.
Sebelum dikabarkan wafat, Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) itu menjalani rawat inap selama lima hari Jumat-Selasa (9-13/10/20) di RS Mawaddah Medika, Mojokerto. Hal tersebut dibenarkan Waka Sarpras Smamda M Zainul Arifin.
“Hari Rabu (7/10/20) masih di sekolah. Tapi sudah mengabarkan tidak enak badan. Katanya kedinginan tapi suhu badannya panas. Kami sarankan untuk pulang dan istirahat,” jelas Zainul.
Pria yang menjabat sebagai Waka Sarpras tiga periode di Smamda itu menuturkan, saat itu Yudi, sapaan akrabnya, pulang ke rumahnya di Ngoro Mojokerto. “Karena di rumahnya, kebetulan istrinya juga agak tidak enak badan. Akhirnya dia ke Ngoro,” ujarnya.
Kadar Oksigen Menurun
Selama di rawat di RS Mawaddah Medika, sambung dia, kondisi Yudi tidak mengalami perbaikan. “Kadar oksigen dalam darah menurun, di bawah 90. Dia juga mengaku sesak nafas,” ungkap dia.
Akhirnya, pada Selasa pagi, Zainul diberi kabar Yudi melalui WA untuk minta pindah ke Sidoarjo. “Kita kontak Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Pak Tamhid Mashudi. Alhamdulillah, dapat kamar,” tuturnya.
Zainul melanjutkan, jika proses pindah ke RS Siti Khodijah baru bisa selesai pada Selasa (13/10/20) siang bakda Dhuhur. “Pihak RS Mawaddah Medika meminta terlebih dahulu administrasi berupa surat persetujuan dari RS Siti Khodijah,” paparnya.
Selama bekerja di Smamda, Zainul mengaku sudah seperti saudara dengan Yudi. “Almarhum masuk Smamda pada 2009 saat itu dan menjadi guru TIK. Lalu menjabat Waka Kesiswaan dua periode,” kata dia.
Sebelum dikebumikan di Dusun Glatik Desa Watesnegoro, RT 04 RW 04, Ngoro, Mojokerto, almarhum dishalatkan di Lapangan Parkir Auditorium Smamda Sidoarjo pada pukul 6.50. Mobil ambulance RS Siti Khodijah bersama Kokam Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo mengiringinya.
Kehilangan Kader
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Dr Hidayatulah MSi mengaku kehilangan atas sosok kelahiran 30 Desember 1986 tersebut. “Beliau merupakan sosok yang kinerjanya sangat baik di Smamda maupun di Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo. Semoga semua bisa meneladani almarhum,” ujarnya.
Sementara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo Masyhud SM menyampaikan rasa dukanya yang mendalam. “Semoga kiprah almarhum di PDPM Sidoarjo bisa menginspirasi kader lainnya, untuk terus menerus memperjuangkan agama Islam,” kata Masyhud.
Selain menjadi Waka Kesiswaan Smamda dan ketua PDPM Sidoarjo, almarhum pernah menjadi sekretaris PDPM Sidoarjo periode 2013-2018. Bapak satu anak tersebut juga pernah menjadi Ketua Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sidoarjo 2008-2009. (*)
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni