PWMU.CO – Banyak pemuda yang antusias jika berbicara mengenai politik, hukum, dan kekuasaan. Namun tak banyak yang tertarik dengan gerakan literasi. Hal itu disampikan Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Gresik Budiraharjo, di Aula SMA Muhammadiyah 1 Gresik, Sabtu (15/10).
“Berbeda dengan di sini. Banyak pemuda yang menggerakkan kegiatan sosialnya dengan buku,” kata Budiraharjo. Ia mengharapkan agar pelajar meningkatkan budaya baca untuk menunjang kegiatan ia belajar. “Untuk menyiapkan diri menjadi generasi muda yang hebat.”
(Baca: Ini 3 Indikator Kesuksesan IPM dan Dua Kader Jatim Terpilih Jadi Sekjen Ortom Pusat)
Konferensi Pimpinan Cabang (Konpicab) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) se-Kabupaten Gresik yang berlangsung dua hari (15-16/10) dan diikuti oleh 160 kader ini, di antaranya untuk melakukan evaluasi separuh periode Pimpinan Daerah (PD) IPM Gresik. Dalam acara itu juga dicanangkan gerakan literasi pelajar.
Sekertaris Pimpinan Wilayah IPM Jatim, Ipmawan Adam Syarif menyampaikan bahwa dari gerakan literasi ini untuk mematahkan survey UNESCO tentang minat baca di Indonesia yang masih rendah. “IPM mesti mengenalkan budaya baca sejak dini pada pelajar dan istiqomah di dalamnya.”
Abd Sidiq Notonegoro, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik yang membidangi kader, menjelaskan IPM semestinya berkolaborasi untuk melakukan gerakan literasi seperti ini. “Baik dengan IPNU, IPPNU maupun organisasi kepemudaan yang lainnya,” tuturnya. “Dan gerakan ini juga dapat mengakar ke bawah dari Pimpinan Cabang hingga Pimpinan Ranting.”
(Baca juga: Pelajar SMK Muhammadiyah Se-Lamongan Disiapkan Jadi Pendamping Teman Sebaya dan 1000 Pelajar Muhammadiyah Bangkitkan Gerakan Wani Moco)
Dalam sambutannya, Ketua Umum PD IPM Gresik M Manu mengajak merumuskan gerakan strategis guna menjawab isu-isu terkini di kalangan pelajar. “Jadi kita tidak hanya melakukan evaluasi separuh periode Pimpinan Daerah.”
Manu mengungkapkan keprihatinnya. “Sekarang pelajar sudah tidak lagi menjadi korban kejahatan seksual. Mereka justru kini menjadi pelaku. Pelajar Indonesia sudah krisis moral,” kata Manu sambil mengajak kader IPM untuk menjadi teladan bagi pelajar lainnya. (MN)