PWMU.CO– Desa di India, Thulasendrapuram wilayah Tamil Nadu, jauh dari Amerika Serikat. Namun warga desanya berpesta merayakan kemenangan kandidat Presiden dan Wakil Presiden AS Joe Biden dan Kamala Devi Harris, Ahad (8/11/2020).
The Time of India melaporkan, warga desa pesta menyalakan kembang api, membagikan kerupuk, permen, dan meletakkan rangoli. Anak-anak membawa poster Kamala Harris sambil bersorak gembira.
Orang-orang berkumpul di sudut jalan desa yang berpenduduk 350 orang itu. Mereka membaca koran dan berbagi postingan berita di WA Group lalu mengobrol kemenangan kandidat Partai Demokrat. Kemudian menuju kuil Dharma Sasta untuk berdoa.
Desa di India yang hijau subur itu adalah kampung halaman kakek dari ibu Kamala Harris, Shyamala Gopalan. Keluarga ini kemudian pindah ke Chennai, ibu kota negara bagian Tamil Nadu. Sekitar tahun 1960, di usia 19 tahun Shyamala ke Amerika kuliah di Universitas California, Berkeley.
Di kampus ini dia bertemu Donald Harris dari Jamaika sebagai sesama aktivis kampus. Lulus kuliah mereka menikah. Pada 20 Oktober 1964 lahirlah Kamala Devi Harris. Kamala artinya bunga teratai. Sayangnya saat Kamala berumur 7 tahun, orangtuanya bercerai.
Ketika Joe Biden dan Kamala Harris diumumkan menang, gadis-gadis Desa Thulasendrapuram menulis ucapan selamat di halaman rumahnya dengan bedak warna dalam bahasa Inggris.
”Congratulation Kamala Harris, Pride of Our Village, Vanakkam America.” Artinya, Selamat Kamala Harris. Kebanggaan Desa Kami. Vanakkam [Salam] Amerika.
Ikut Deg-degan
Seorang warga desa, Kalidas Vamdayar, mengatakan, selama perhitungan suara warga terus berharap. Apalagi saat perhitungan terakhir tertunda beberapa hari.
”Sekarang ini momentum yang membahagiakan bagi kami. Kami menikmatinya. Kami merayakan dengan petasan, membagikan manisan kepada orang-orang dan berdoa di kuil,” kata Kalidas.
Dia menyatakan, warga desa di India ini berharap Kamala bisa berkunjung ke sini. ”Dia pasti mendengar suara kami dan dia mungkin mau datang.”
Menteri Urusan Pangan Negara Bagian Tamil Nadu, R Kamraj, memimpin 100 orang di kuil Dharma Sastha untuk berdoa selama 20 menit. Patung dewa Hindu Ayyanar, wujud Dewa Siwa, dimandikan dengan susu dan dihias dengan bunga oleh pendeta.
Dia menyanyikan lagu-lagu pujian setelah menyalakan lampu minyak, dan penduduk desa menundukkan kepala untuk menghormatinya.
Aulmozhi Sudhakar, anggota dewan desa, mengatakan,”Kamala Harris adalah putri desa kami. Dari anak-anak hingga lansia, kami masing-masing menunggu hari dia akan disumpah sebagai wakil presiden AS,” katanya.
Kamala Harris Pidato Kemenangan
Dalam pidato kemenangan di Delaware, Kamala Harris mengatakan, ”Ketika ibu saya datang ke sini dari India pada usia 19 tahun, beliau mungkin tidak pernah membayangkan akan ada momen seperti saat ini.”
”Tapi saya sangat percaya pada Amerika, di mana momen seperti ini sangat mungkin terjadi,” tambahnya.
Kamala Harris menegaskan, AS terbuka bagi semua perempuan lintas generasi dan ras. ”Baik perempuan kulit putih, hitam, Asia, Latin, pribumi Amerika, yang sepanjang sejarah negara, kita telah membuka jalan menuju malam ini,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa para perempuan di seluruh dunia, termasuk di AS, telah berjuang dan berkorban demi kesetaraan dan kebebasan serta keadilan. Harris menyoroti satu kelompok spesifik, yakni perempuan kulit hitam.
”Mereka terlalu sering terabaikan, namun mereka juga menjadi tulang punggung demokrasi kita,” tegasnya.
Menurut Harris, semua perempuan telah bekerja untuk mengamankan dan melindungi hak memilih selama lebih dari satu abad. Ia menegaskan pada 2020, para perempuan generasi baru di AS memberikan suara dan melanjutkan perjuangan hak dasar untuk memilih dan didengar.
”Malam ini, saya merefleksikan perjuangan mereka, tekad mereka, dan kekuatan visi mereka untuk melihat apa yang terjadi. Dan saya berdiri di pundak mereka,” tandasnya. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto