PWMU.CO – Indra dan vonis binatang ternak. Hal itu dijabarkan oleh Pakar Psikologi Drs Asep Haerul Gani saat menjadi pemateri pada Kajian Ahad Malam yang diselenggarakan Sekolah Alam Insan Mulia.
Kajian dengan tema “Kiat Mengelola Delapan Aspek Diri untuk Tangguh Menghadapi Pandemi” ini dilaksanakan secara virtual, Ahad (29/11/2020).
Belajar sebelum Masalah
Menurut Kang Asep, sapaan akrabnya, semestinya manusia belajar sebelum masalah muncul. “Pada umumnya setelah ada masalah baru mempelajari. Dapat juga merasa kaget dan kemudian baru melakukan tindakan,” ujarnya.
Dalam masa pandemi, lanjutnya, hendaknya semua menjaga kesehatan diri serara total. Sehat jasmani dan sehat spiritual.
Kemudian dia menyitir doa yang terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 201 yang artinya, “Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”
“Dari hal tersebut kita harus memperhatikan tubuh dengan perawatan, perhatian, olahraga, dan cinta. Diapun mencontohkan bahwa shalat yang kita lakukan ada olahraganya. Demikian juga saat kita berwudhu,” ungkapnya.
Pada wudhu dan shalat, menurutnya, ada juga unsur olahraga dengan gerak yang ada padanya. Disamping itu mengembangkan intelek dengan belajar untuk meningkatkan wawasan.
“Sekarang hal itu banyak dilakukan. Contohnya kajian Ahad malam ini. Meskipun secara virtual, tetapi tetap akrab dengan perasaan. Sehingga mendukung bukan melawan. Tetap mematuhi protokol kesehatan pada masa pandemi. Paling tidak aktif cuci tangan dan memakai masker,” jelasnya.
Merawat dan Memanfaatkan Indra
Diapun menganjurkan untuk merawat, memikirkan, dan memanfaatkan indra. Kalau tidak maka akan seperti dinsinyalir dalam firman Allah surat al-Araf ayat 179.
“Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah,” sitirnya.
Menurutnya orang-orang yang tidak menggunakan indra mereka bagaikan binatang ternak, bahkan lebih sesat.
“Binatang ternak itu tidak mampu mengerjakan sendiri. Makanan selalu disiapkan, dibawa kesana kemari. Maka jika kita tidak dapat memanfaatkan indra akan sama dengan binatang ternak yang mengalami kesengsaraan,” terangnya.
Asep menegaskan pentingnya membangun hubungan yang harmonis dan mengenal cara pemecahan masalah. Begitu juga memperhatikan ruang tempat kita hidup.
“Kebutuhan nutrisi harus di perhatikan juga. Perlu melibatkan diri dalam masyarakat karena hidup kita menjadi bagian mereka,” ajaknya.
Dia juga berpesan agar selalu menjaga diri sendiri dengan selalu introspeksi sebelum menilai orang lain. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah surat at-Tahrim ayat 6.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,“ kutipnya. (*)
Penulis Hilman Sueb. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.