PWMU.CO – Daun mimba mengantarkan siswa Smamio juara internasional World Innovative Science Project Olympiad (WISPO) secara daring Sabtu (12/12/20).
Di bawah bimbingan Koordinator Literasi dan Penelitian Nanik Rahmawati Fuadah MSi, dua siswa SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) Yoraisa Ghany Setiawan dan Salsabila Meutia siswa kelas XI MIA 2 berhasil menyabet medali perak melalui penelitian berbahan daun mimba (Azadirachta indica) yang bisa menjadi obat potensial Covid-19.
Antivirus Potensial untuk SARS CoV-2
Yoraisa, sapaan akrabnya, mengaku telah mempelajari banyak jurnal dan menemukan daun mimba mempunyai senyawa metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas antivirus yang potensial untuk SARS CoV-2.
“Kami melihat di sekitar sekolah ada banyak pohon daun Mimba yang biasanya jadi pakan ternak. Dengan dibantu guru pembimbing kami mencoba meneliti kandungan dari daun mimba yang diketahui memiliki antivirus dan antibakteri,” ujarnya.
Setelah diteliti lebih lanjut, lanjutnya, ada salah satu senyawa metabolit sekunder bernama Gedunin yang merupakan aktivitas terbaik untuk antivirus demam berdarah. Setelah itu, sambungnya, kami mencoba meneliti itu untuk SARS-CoV 2 dan ternyata bisa.
Hal senada juga disampaikan Meutia. Alumnus SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik ini menjelaskan perlu dilakukan analisis in silico. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui mekanisme kerja dari senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan virus dalam tubuh manusia.
“Analisis in silico ini menggunakan software Autodock vina, Autodock Tools 1.5.6 untuk melakukan docking. Selain itu juga digunakan softwere LigPlus, VMD, PyMoL, serta Marvin sketch untuk melakukan persiapan dan analisis molekulnya,” ungkapnya.
Penelitian Lanjutan
Nanik Rahmawati Fuadah MSi mengaku senang dengan apa yang dicapai oleh siswa bimbingannya. Dia pun menjelaskan penelitian ini masih awal dan butuh penelitian lanjutan.
“Karena penelitian ini hanya memakai satu dari 10 metabolit sekunder yakni Gedunin yang ada di daun mimba. Selanjutnya siswa kami akan meneliti semua senyawa metabolit sekundernya, senyawa apa saja yang bisa atau tidak untuk antivirusnya SARS CoV-2,” terangnya.
Jika sudah, lanjutnya, maka selanjutnya barulah kami bisa menentukan lab basahnya,” terang alumnus pascasarjana Institut Teknologi Bandung (ITB) ini. (*)
Penulis Novania Wulandari. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.