PWMU.CO – Menghadapi perubahan zaman yang luar biasa dahsyatnya, tidak ada pilihan bagi warga Muhammadiyah kecuali menjadi pejuang tangguh. Pernyataan Prof Dr Thahir Luth MA itu disampaikan di depan 3.500 warga Muhammadiyah dalam acara Tabligh Akbar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, yang berlangsung di Madjis Khodijah, Jalan Arjuno 19 Malag, Ahad (30/10). (Berita terkait: Inilah Tabligh Akbar yang Benar-Benar Besar dan Meriah)
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim itu menyampaikan beberapa tantangan yang harus dihadapi. “Tantangan pertama adalah kapitalisme global. Modal atau kapital telah membentuk mindset materialistis sehingga menggerus berbagai idealisme. Termasuk yang menimpa pada personal dan kelembagaan Muhammadiyah,” ungkap Luth.
(Baca: Pentingnya Pendidikan Agama di Tengah Godaan Setan Global)
Tantangan kedua, kata Luth, adalah hedonisme global. “Telah terbentuk pemahaman bahwa penggapaian kesenangan ultima itu boleh meluruhkan bahkan menolak syariat atau hukum di tengah masyarakat,” katanya.
Luth melanjutkan, tantangan ketiga adalah liberalisme global. Hal ini, katanya, ditunjukkan adanya pola pikir antitesa atas kebenaran wahyu. “Mereka mencoba memaksakan pendapatnya ke dalam keyakinan. Termasuk melakukan penetrasi terhadap tafsir agama. Bahkan keluar dari kesahihan iman dan Islam yang transendental.”
Menurtu dosen Universitas Brawijaya Malang itu, tantangan tersebut harus dijawab dengan menjadikan kader Persyarikatan menjadi mujahid fi sabilillah. “Insyaallah dengan menjadi mujahid Muhammadiyah yang sungguh-sungguh, akan membawa kita pada kemuliaan.”
Untuk bisa menjadi mujahid, ujar Luth, harus dimulai dengan mengikhlaskan diri. Selain itu, harus istiqamah dalam menjaga diri dari arus global yang menawarkan jebakan-jebakan setan yang melemahkan perjuangan.
Yang tak kalah pentingnya, kata Luth, di manapun berada, kader Muhammadiyah harus memberi kemanfaatan. “Kita harus menjadikan diri kita sebagai pioneer atau pelopor yang bergerak secara sistematis, terukur, dan terencana guna kemaslahatan bersama.”
Luth menambahkan, bahwa Allah mencatat sehala kebaikan para mujahid Muhammadiyah di masa lalu. “Mereka luar biasa. Maka mari kita hargai mereka dengan mempelajari dan melanjutkan perjuangan mereka. Dan kita pun harus lebih baik dari sebelumnya. Itulah mujahid Muhammadiyah sejati. (Uzlifah)