PWMU.CO – Untuk meminimalisasi risiko bencana di sekolah-sekolah rawan bencana seperti di Malang, Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, atau yang dikenal dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), mengadakan workshop “Pendampingan Implementasi Sekolah Madrasah Aman Bencana.”
Workshop yang dihadiri oleh Ketua Divisi Pengurangan Risiko Bencana Kesiapsiagaan (PRBK) MDMC PP Muhammadiyah Muh Amin Sunarhadi SSi Mp berlangsung di SMAM 1 Malang (28/10).
(Baca: Hujan Deras dan Medan Sulit Tak Halangi Baksos LPB MDMC Malang Raya)
Amin menjelaskan, program yang di-back up langsung oleh pemerintah melalui dana APBN dan hasil dari kerjasama dengan Kemendikbud itu menguatkan komitmen Majelis dan Lembaga yang ada di Muhammadiyah untuk secara legal formal bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen di setiap jenjangnya.
“Untuk itu, sesuai dengan fokus action pada sekolah, maka sasarannya adalah memberikan perlindungan pada murid, guru, dan karyawan. Program ini untuk memastikan keberlangsungan proses belajar mengajar dan melindungi investasi sarana prasarana.” ujarnya.
Amin menuturkan, untuk sementara program itu difokuskan pada Sekolah Luar Biasa (SLB), untuk mewujudkan sekolah Muhammadiyah berbasis inklusifitas yang memberi manfaat pada semua kalangan masyarakat tanpa ada kelas dan sekat. Dalam hal ini, kata Amin, MDMC Kota Malang selaku vasilitator lokal telah menunjuk SMPM 2 dan SMAM 1 sebagai pilot project-nya.
Amin menambahkan, dengan tujuan menerapkan sekolah berbasis budaya yang mampu melindungi warga dengan standar national, maka pendampingan ini akan dilakukan secara bertahap melalui workshop, penilaian, pelatihan pendidik, pelatihan siswa, kajian bersama, penyusunan aksi, penyusunan prosedur tanggap darurat, simulasi, penilaian hasil akhir, dan rencana tindak lanjut.
“Kami sangat optimis akan keberhasilan program ini bila dilaksanakan di sekolah-sekolah Kota Malang, Karean hampir semuanya mempunyai muatan lokal soal peduli lingkungan,” jelasnya.
Senada dengan Amin, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang Drs Fahmi Fauzan menyampaikan bahwa potensi bencana di Kota Malang sangat tinggi dikarenakan dampak dari aliran sungai yang derasdan bila hujan berpotensi mengakibatkan banjir dan tanah longsor. “Maka program ini sangat bisa untuk diterapkan di kota Malang yang juga notabene-nya kota pendidikan.Untuk itu kami menyambut baik program yang diluncurkan oleh Muhammadiyah melalui MDMC-nya,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Drs Siti Zubaidah MSi mengatakan, bahwa dia sangat respek dengan program ini. Akan tetapi melihat sangat banyaknya muatan lokal sekolah yang dikemas dengan program ekstrakurikuler, maka menurutnya harus ada pemaduan konsep agar siswa tidak terbebani. “Program ini bagus tapi harus dipadukan dengan potensi-potensi lainnya.”
Workshop 3 hari yang diikuti oleh 75 kepala sekolah SMP/SMA pengelola kelas inklusif itu juga dihadiri Sekretaris Pimpinan Daerah MUhammadiyah Kota Malang Drs Maryanto (Uzlifah)