PWMU.CO– Relawan MDMC – Lazismu bekerja sama dengan warga membangun jembatan kayu di Desa Patikalain Kec. Hantakan Kab. Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Ahad (24/1/2021). Jembatan ini menggantikan jembatan yang rusak diterjang banjir Kalsel.
Jembatan dibuat dari batang kelapa yang ditebang di desa itu. Relawan dan warga bergotong royong menancapkan tonggak kayu sebagai fondasi di kedua sisi sungai. Setelah itu tiga balok batang kelapa dipasang melintang bertumpu pada fondasi itu di atas sungai.
Di atas tiga batang kelapa itu lalu diberi geladak dari papan-papan tebal. Lebar jembatan ini sekitar 2,5 meter dengan panjang empat meter. Mobil dapat melintasi jembatan ini untuk memudahkan distribusi bantuan.
Relawan MDMC – Lazismu yang terjun di desa ini berasal dari Hulu Sungai Tengah, Paser, Panajam, Palangka Raya, juga Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Selatan.
Sebelumnya Sabtu (23/1/2021), Pasukan Grebek Sampah Muhammadiyah Hulu Sungai Selatan membersihkan sampah yang dibawa banjir. Kerja bakti ini melibatkan 75 personal, 2 dump truck, 1 ekskavator dan alat lainnya.
Desa Mualaf
Desa Patikalain di Hulu Sungai Tengah merupakan desa binaan Muhammadiyah. Dakwah di sini membina mualaf dari warga Dayak Meratus. Banjir melanda desa ini mulai dini hari, pukul empat pagi, 15 Januari 2021. Warga mengungsi ke hutan di daerah bukit dengan membawa tikar dan barang yang bisa dibawa.
Banjir bandang menerjang desa ketika hujan deras terus-menerus. Rumah-rumah terendam. Lumbung padi yang menyimpan bahan pangan rusak. Arus deras juga menyebabkan tanah longsor di bukit. Ada lima orang meninggal saat rumahnya tertimbun longsor. Mereka berasal dari satu keluarga.
Dusun Cabai Desa Patikalain merupakan kampung yang banyak warga muslim. Warga setempat baru saja mendapat bantuan pembangunan masjid ukuran 10×10 meter Desember 2020.
Masjid ini merupakan permintaan warga agar memudahkan shalat berjamaah. Di sini ada 38 umbun atau kepala keluarga muslim. Jika dihitung dengan anggota keluarganya jumlah warga muslim sekitar 140 orang.
Mualaf pertama Dusun Cabai adalah Kai Ruai. Pria ini sekarang berumur hampir 100 tahun. Dia masuk Islam tahun 1995 silam. Dia mengaku belajar Islam mulai tahun 1950. ”Dulu di sini kebanyakan aliran kepercayaan. Sekarang sudah mulai Islam,” ujar Kai Ruai.
Panitia Pembangunan Ar Rahman Desa Cabai Patikalain, Zainuddin MD, mengatakan, pembangunan masjid dibantu donatur tunggal dari Banjarmasin. Pengerjaannya dibantu oleh Yayasan Masjid Ar Rahman dan Lazismu.
Sebelum mulai pembangunan menentukan dulu arah kiblat oleh ahli hisab dari Kemenag Hulu Sungai Tengah. Masjid Ar Rahman sudah beberapa kali direnovasi. Pertama tahun 2000-an. Masjid ini awalnya rumah yang dijadikan mushala.
Dirikan Pos Pelayanan
MDMC dan Lazismu Kalimantan Selatan mengerahkan ratusan relawan membantu warga terdampak banjir. Sebanyak pos layanan didirikan seperti di Kabupaten Banjar, Banjarmasin, Banjarbaru, Tabalong, Tapin, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan dan Hulu Sungai Tengah.
Relawan MDMC – Lazismu dibantu kader Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci, dan kepanduan Hizbul Wathan.
Ketua MDMC Kalimantan Selatan, Ginanjar Sutrisno, menyampaikan, layanan yang saat ini dijalankan antara lain evakuasi warga, distribusi logistik, dan dapur umum.
Bantuan yang sudah diberikan kepada warga berupa bahan makanan pokok, uang tunai, selimut, sarung, tikar, bantal, guling, terpal, makanan bayi dan peralatan MCK. ”Kami juga menyediakan makanan melalui dapur umum di semua pos pelayanan,” tuturnya.
Seratusan lebih relawan dapur umum setiap harinya membuat nasi bungkus untuk warga pengungsi. Jumlah makanan yang dibagikan per harinya di Martapura sebanyak 5.000 bungkus, Banjarbaru 4.500 bungkus, Tanah Laut 5.000 bungkus, dan Hulu Sungai Selatan 5.500 bungkus.
Ginanjar menngungkapkan, kendala yang mereka hadapi dalam distribusi bantuan adalah tingginya banjir. Jembatan yang rusak juga menyulitkan menjangkau wilayah seberang. (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto