Yuk! Jadi Remaja yang Tebar Inspirasi kolom ditulis oleh Nadya Mazayu Nur Sabrina, siswa SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik.
PWMU.CO – Pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang bagi remaja untuk menebar inspirasi untuk sesama. Wabah harus menjadi tantangan untuk bisa terus ‘belajar’ untuk menjadi lebih baik. Remaja harus tetap kreatif memiliki semangat untuk belajar. Tekad ini tidak boleh mati gara-gara pandemi.
Masa-masa remaja harus memberikan kesan bernilai. Meskipun sekarang harus stay at home, belajar mandiri di rumah, remaja tidak boleh kalah. Remaja harus mampu mengisi waktu dengan aktivitas positif. Menjadikan waktu belajar di rumah layaknya di sekolah. Belajar secara daring, ikuti Zoom, isi monitoring, sampai mengerjakan tugas belajar. Ini juga bisa dikategorikan prestasi, Sob.
Selain semangat belajar yang tinggi, remaj juga hendknya mulai mengembangkan kreativitas dan inovasi passion masing-masing. Saatnya remaja mengembangkan passion, mulai dari desain, menulis, fotografi, maupun menjadi YouTuber.
Memang untuk bisa meraih prestasi, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk bisa mengukirnya, semangat harus dilipatgandakan: lebih keras, tekun, ulet, dan tentunya doa. Inilah yang akan menjadi pembeda dengan remaja-remaja lainnya.
Lakukan Hal Kecil Dulu
Hal besar dimulai dari yang kecil. Untuk bisa mencapai puncak tangga, harus menapaki anak tangga pertama, kedua, dan, seterusnya. Ini sama dengan menebar inspirasi. Kita tidak perlu melakukan hal yang terlalu besar terlebih dahulu. Memulai dari yang kecil, teratur, dan konsisten bisa menjadi langkah awal untuk bisa dilakukan.
Semisal, ketika pembelajaran jarah jauh, menjadi peserta yang join di pembelajaran via Zoom. Menyalakan video, aktif bertanya, memberikan tanggapan, dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru.
Kalau ada tugas, mengumpulkannya secara intime, lebih awal dari jadwalnya. Tidak hanya itu, mengingatkan sesama untuk disiplin protokol kesehatan dengan 5M. Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi (5M). Menjalani 5M juga salah satu bentuk inspirasi. Ini contoh sederhana yang harus dilakukan dulu, Sob.
Remaja Mampu Tebar Inspirasi
Remaja harus memiliki arti dan bernilai. Memberi arti di lingkungan. Mencontohkan kebaikan. Mampu menginspirasi rekan seusianya untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Menginspirasi berarti menjadi diri yang mampu berproses dan bertumbuh. Dari semula tidak bisa menjadi bisa. Dari yang sedikit mager (malas gerak) menjadi bersemangat. Dari yang gabut, menjadi giat, cekatan, dan cakap.
Merry Riana, motivator sekaligus penulis buku Berdamai dengan Diri Sendiri, mengatakan jadilah pemuda yang memberi solusi, menebarkan inspirasi, menoreh banyak prestasi, serta membakar semangat dan memotivasi.
Dia menjelaskan bagaimana sebagai remaja memiliki semangat yang tinggi agar apa yang kita inginkan bisa tercapai. Remaja dia harapkan terus bersemangat mengejar prestasi. Dan untuk memperkuat semangat itu, seorang remaja hendaknya mempunyai visi dan misi agar semangat itu bisa terbentuk.
Tebar Inspirasi secara Virtual
Yuk, menebar kebaikan dengan semangat dan keteladanan. Tidak menjadikan Covid-19 penyebab menurunnya tensi prestasi. Malah, dengan wabah ini remaja terus beraktivitas dan menebar inspirasi walaupun lewat cara virtual.
Membuat konten di media sosial. Bisa blog, vlog, Instragram, maupun YouTube, yang bermanfaat. Yang menyerukan semangat menjalani proses belajar dari rumah. Semisal menulis cerpen ataupun novel di blog atau Wattpad. Menyerukan belajar dari rumah ke semasa teman di kelas. Rajin update status yang menyuarakan motivasi untuk semangat belajar.
Tidak ketinggalan, remaja harus menambah imun berupa asupan informasi dari berbagai sumber untuk menguatkan wawasan dan pengetahuan untuk menambah ‘koleksi’ dan ‘bekal’ untuk menginspirasi remaja yang lain. Bismillah! (*)
Editor Ichwan Arif.