PWMU.CO – Inspiration Class Smamio membicarakan kulit bersih dan sehat sebagai cermin tubuh yang sehat. Hal itu disampaikan dr Soraya Devi dalam acara bertajuk Lifeskill Education Inspiration Class (IC) yang digelar secara virtual, Selasa (16/2/21).
Dalam kegiatan Orangtua Mengajar di SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik ini, ibunda Asadel Zavier—siswa kelas XI MIA 2—itu menjelaskan ada dua faktor yang mempengaruhi kulit yakni faktor internal dan eksternal.
“Di faktor internal ada tiga macam yang tidak bisa kita ubah yaitu faktor keturunan, ras dan juga usia. Sedangkan hormonal dan kondisi kesehatan tubuh bisanya dipengaruhi usia atau gender dan daya tahan tubuh kita,” ujarnya.
Sedang faktor eksternalnya, lanjutnya, terdiri dari faktor lingkungan, gaya hidup, dan kebiasaan merawat kulit.
“Faktor lingkungan ini bisa dari sinar matahari, kelembaban udara yang menjadikan kulit kering atau berminyak, serta polusi dan radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit. Begitu pula dengan produk perawatan yang kita gunakan. Kebisaan merokok, minum alkohol, olahraga tidak teratur hingga kurangnya istirahat pun mempengaruhi kondisi kulit,” tambahnya.
Musuh Terbesar Kulit
dr Soraya Devi mengatakan dari faktor eksternal tersebut ada hal yang sangat rentan dan menjadi musuh terbesar kulit. Yang pertama paparan sinar UV dimulai pukul 10.00 – 13.00 adalah yang paling tinggi masuk ke kulit.
“Setelah jam 14.00 sinar UV-nya tergolong sedang sehingga di masa pandemi yang menyarankan kita untuk berjemur selama 10 hingga 15 menit bisa dilakukan pada jam 09.00 sebelum sinar UV dari matahari menyengat,” tambahnya.
Yang kedua, sambungnya, makanan yang mengandung Karbohidrat dan lemak berlebihan. Bukan kita tidak boleh, tetapi kita bisa mengurangi makan karbohidrat yang mengandung gula tinggi seperti dari tepung, beras putih, mie, atau juga makanan yang mengandung asam lemak jenuh yang tinggi.
“Seperti makanan yang digoreng, ataupun yang dari lemak itu sendiri. Lemak hewani seperti jeroan, ataupun lemak nabati seperti santan,” papar wanita pemilik Klinik kecantikan Violetta ini.
ketiga, menurutnya, stess. Ternyata, lanjutnya, faktor ini bisa mempengaruhi kondisi kulit hingga memicu masalah kulit seseorang. “Stress ini bersifat relatif, bisa secara fisik dan psikis.”
Perawatan Kulit Bersih dan Sehat
dr Soraya Devi memaparkan kulit yang bersih dan sehat berawal dari gaya hidup sehat. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk merawat kulit sehingga menjadi kulit yang bersih dan sehat. Yang pertama adalah perbaiki gaya hidup.
“Kita harus menghindari rokok, alkohol, olahraga teratur dan istirahat yang cukup merupakan beberapa upaya untuk menjaga kulit tetap sehat dan bersih,” ungkapnya.
Kedua, menjaga pola makan. Makanan yang dikonsumsi haruslah seimbang. Ada protein, karbohidrat, mineral, ataupun lemak tak jenuh. Ditambah dengan air putih.
“Mengonsumsi makanan bervitamin dan mengandung antioksidan tinggi juga sangat baik diterapkan karena antioksidan ini sangat baik digunakan untuk menangkal radikal bebas di lingkungan kita,” imbuhnya.
Rawat Kulit dan Jaga Kulit
Ketiga, menurutnya, adalah merawat kulit adalah dengan menjaga kebersihan kulit. Biasanya saat kita membersihkan tubuh kita dengan menggunakan air dan sabun. Penggunaan sabun juga harus disesuaikan dengan PH kulit.
“Jika Power of Hydrogen (pH) terlalu tinggi, efek yang dirasakan di permukaan wajah adalah ketat, kering dan kesat dan justru tidak baik untuk kita. Sebaliknya, jika PH sesuai dengan kulit kita maka efek yang dirasakan adalah licin dan lembab,” jelas dr Soraya.
Hal lain, lanjutnya, yang bisa dilakukan untuk perawatan kulit adalah dengan menghindari paparan sinar UV secara langsung, pengunaan pelembab sesuai kebutuhan kulit serta mengatasi masalah kulit secara langsung tanpa ditunda.
Jaga Kesehatan dan Kecantikan
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Fitri Andriyani MPd memaparkan kegiatan ini ditujuan agar seluruh siswa Smamio kelas X dan XI agar tetap menjaga kesehatan dan kecantikan pada masa sekarang ini.
“Pembahasannya pun cukup beragam dan sesuai dengan remaja mulai dari kesehatan kulit, faktor yang mempengaruhi kulit hingga musuh terbesar kulit,” imbuhnya.
Penulis Novania Wulandari. Editor Ichwan Arif.