PWMU.CO – Buka Kursus Bahasa Asing, PBS Siapkan ‘Tiket’ Akses Dunia. Belajar bahasa asing akan memperkaya kepribadian. Selain itu juga merupakan tiket untuk mengakses dunia global lebih leluasa.
Begitulah motivasi yang disampaikan Ketua Pusat Bahasa Spemdalas (PBS) Dina Hanif Mufidah SPd, pada Sharing Session yang bertema Let’s Study to Japan!, Rabu (17/02/2021).
Diadakan secara virtual melalui Zoom Clouds Meeting, kegiatan tersebut diikuti siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) dan SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio).
Dina menjelaskan, tujuan diadakannya kegiatan tersebut sebagai langkah awal membuka wawasan dan memotivasi pelajar, khususnya siswa Spemdalas dan Smamio.
“Agar mau belajar dan menguasai bahasa asing, dalam hal ini bahasa Jepang. Serta memberi wadah bagi pelajar untuk mewujudkan mimpi mereka yaitu belajar atau mungkin bekerja di Jepang,” terangnya.
Diawali dengan memutar lagu film Doraemon, lirik yang terdengar asing di telinga peserta karena berbahasa Jepang. Sesekali pembawa acara menyapa peserta yang sudah bergabung.
Tepat pukul 09.00 WIB acara dimulai, dipandu oleh Iin Kurnia SPd sebagai pembawa acara. Kemudian peserta diputarkan video testimoni warga Indonesia yang telah belajar dan tinggal di Jepang selamat tujuh tahun.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Dina Hanif Mufidah SPd. Dalam sambutannya, Dina mengutip beberapa quote sebagai penyemangat peserta, tentang pentingnya belajar bahasa, terutama bahasa asing. Salah satunya quote dari Haruki Murakami: “Learning another language is like becoming another person.”
Menurut guru yang fasih berbahasa Inggris ini, belajar bahasa asing akan memperkaya kepribadian, dan tiket untuk mengakses dunia global lebih leluasa.
“Kelancaran berbahasa membuka akses untuk kita masuk ke dunia yang serba terhubung saat ini,” ujarnya.
Dina menambahkan, sebagai warga dunia global, kita harus punya mindset bahwa kompetensi berbahasa asing akan membuka kesempatan seluasnya pada kita termasuk memperluas pertemanan.
Belajar Bahasa Jepang Penting
Selepas acara sambutan, sebelum masuk acara inti peserta diajak bermain quiz menjawab soal seputar negara Jepang. Antusias peserta terlihat dari kolom chat room yang dipenuhi jawaban dari peserta.
Tak lama berselang, pembawa acara mempersilakan Winda Ariesti dari International Multicultural (I’Mc) Center untuk memaparkan materinya.
Winda Sensei, panggilan akrabnya, mengenalkan Jepang secara sekilas. Mulai dari makanan, tempat wisata, budaya, teknologi, dan anime yang identik dengan Jepang.
Selanjutnya, ia memaparkan mengapa sih belajar bahasa Jepang itu penting. Pastinya karena ada banyak kesempatan yang bisa diperoleh apabila menguasai bahasa Jepang dengan baik.
“Kesempatan bisa studi di Jepang baik secara mandiri atau dengan beasiswa dari pemerintah Jepang, koneksi dan bisnis, peluang bisnis, serta kesempatan bekerja di Jepang”, ungkap tutor bahasa Jepang di I’Mc Center.
Ternyata Winda Sensei tidak sendirian, ia ditemani oleh Christya Susi, yang akan mengupas bagaimana caranya untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
Secara bergantian, Susi Sensei, sapaan akrabnya, memberikan pengarahan terkait persyaratan jika ada pelajar yang ingin melanjutkan studi ke Jepang. Yaitu dengan mengikuti JLPT (Japanese Language Proficiency Test) dan EJU (Examination for Japanese University Admission).
JLPT dan EJU semacam standar tes bahasa dan tes akademik sebelum studi di Jepang. “Mata pelajaran yang diujikan dalam EJU, ada bahasa Jepang sebagai bahasa asing dan Matematika, ada juga mata ujian pilihan seperti Fisika, Kimia, Biologi, Japan and The World”,terang Susi Sensei.
Di penghujung acara, peserta diminta untuk mencoba memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang. Lagi-lagi peserta sangat antusias, terlihat dari banyaknya raise hand pada layar Zoom.
Dibuka Kursus Bahasa Asing
Dihubungi PWMU.CO melalui Whatsapp seusai acara, Dina memberikan info terkait PBS yang akan membuka kursus bahasa asing.
Per tanggal 1 Maret 2021 PBS akan membuka kursus bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang.
“Insyaallah yang pertama di kota Gresik, dan tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya,” ujar guru pengajar Bahasa Inggris di Spemdalas ini.
Kursus akan dikemas secara blended course, kombinasi antara online dan offline. Kelas kecil dengan jumlah terbatas sekitar 6-10 siswa per kelas dan didampingi instruktur utama.
“Ada juga Class Leader semacam tutor pendamping yang siap melayani belajar siswa baik itu online maupun offline”, ujarnya. (*)
Penulis Fidyah Izzul. Editor Mohammad Nurfatoni