PWMU.CO – Asesmen Nasional diundur hingga Oktober 2021. Hal itu diungkapkan Elly Wismayanti MPd—Analis Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan, Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dia menyampaikan informasi menjawab kegalauan salah satu peserta Seminar Pendidikan bertema “Asesmen Nasional sebagai Bentuk Penilaian Mutu Sekolah Berkarakter”.
SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menggelar seminar ini secara virtual dengan aplikasi telekonferensi Zoom Clouds Meeting, Sabtu (20/2/21).
Elly menjelaskan, semula Asesmen Nasional akan dilaksanakan sekitar bulan Maret-April 2021. Namun karena situasi dan kondisi, serta kesiapan infrastruktur masih belum memadai, maka akan diundur pada bulan September atau Oktober 2021.
“Pak Menteri (Nadiem Anwar Makarim) sudah memutuskan di dalam surat edarannya akan diundur pada bulan September-Oktober 2021. Nanti jadwal detailnya akan disampaikan kemudian dengan POS (prosedur operasi standar) Asesmen Nasional,” jelas Elly Wismayanti.
Sebanyak 110 peserta mengikuti acara virtual ini. Terdiri dari kepala SMP negeri dan swasta se-Surabaya. Beberapa kepala SMP di luar Surabaya juga mengikutinya. Yaitu dari Bojonegoro, Sampang, Magetan, dan Blitar.
Kepala Smamda Surabaya Astajab SPd MM menjelaskan kegiatan ini digelar untuk mempersiapkan pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) sebagai ganti Ujian Nasional (UN).
Tujuan Asesmen Pendidikan
Elly Wismayanti mengatakan, tujuan Asesmen Pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu. Jadi tidak hanya untuk memantau dan mengevaluasi.
“Asesmen Nasional dirancang agar menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid,” ujarnya.
Seperti diketahui, Asesmen Nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
AKM tahun ini akan diikuti siswa kelas V SD, VIII SMP, dan XII SMA. Sementara siswa kelas akhir mengikuit ujian sekolah atau USP-BKS (Ujian Satuan Pendidikan Berbasis Komputer dan Samrtphone).
Tujuan AKM ialah untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Sementara Survei Karakter diikuti oleh peserta didik dan guru, untuk mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar nonkognitif.
Sedangkan Survei Lingkungan Belajar diikuti oleh kepala satuan Pendidikan, untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Dua Komponen AKM
Pada kesempatan tersebut Elly secara terperinci menjelaskan dua kompetensi mendasar yang diukur AKM. Yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis.
Juga keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah dan mengolah informasi.
Secara rinci dia membedakan antara literasi membaca dengan numerasi. Untuk literasi membaca kontennya ialah teks informasi dan sastra. Sedangkan konten numerasi mencakup bilangan, pengukuran dan geometri, data dan uncertainity, serta aljabar.
Adapun proses kognitifnya, literasi membaca menekankan pada: menemukan informasi, interpretasi dan inetegrasi, serta evaluasi dan refleksi. Sedangkan proses kognitif numerasi adalah pemahaman, aplikasi, dan penalaran.
Untuk kontennya sama: personal, sosial budaya/kultural, dan saintifik.
Elly juga menjabarkan bagaimana bentuk soal AKM yang terdiri dari soal objektif dan non-objektif. Untuk soal objektif memuat empat unsur. Pertama pilihan ganda dengan hanya satu jawaban benar. Unsur ini sebesar 20 persen.
Kedua, pilihan ganda kompleks yakni jawaban benar lebih dari satu. Prosentasenya 60. Ketiga menjodohkan sejumlah 10 persen. Keempat, isian singkat yakni anka, nama atau benda yang sudah fixed sebesar 5 persen.
“Untuk soal non-objektif atau esai jumlah soalnya 5 persen,” jelasnya.
Peserta Puas
Seminar yang diselenggarakan selama tiga jam ini mendapat sambutan baik dari peserta. Mereka setia mengikuti sampai akhir acara.
Kepala SMP Muhammadiyah 9 Bojonegoro Ida Lestari SPd mengatakan, materi ini sangat dibutuhkan di masa galau karena ada kabar jika pelaksanaan Asesmen Nasional akan ditunda sampai Oktober 2021. Elly Wismayanti kemudian menjawab seperti di atas.
“Nara sumber luar biasa! menguasai materi dan menjabarkan dengan baik. Good choice. Terima kasih untuk panitia,” ungkapnya.
Dia berharap semoga ke depan ada seminar lagi yang sesuai dengan kondisi dan kebijakan yang dibutuhkan oleh sekolah. (*)
Penulis Rimba Ayu. Editor Mohamamd Nurfatoni