Ketua PCM Pringkuku wafat mendadak usai pimpin Rapat Panitia Pendirian SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pringkuku, Pacitan.
PWMU-CO -Wafatnya H Nasikhin—Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pringkuku—Senin (22/01/21), cukup mengejutkan warga Muhammadiyah Pacitan. Sebab tidak ada kabar sakit sebelumnya. Dan malam itu masih memimpin rapat.
Ustadz Nasikhin meninggal usai memimpin rapat pendirian SMP Muhammadiyah Boarding School (MBS) di PCM Pringkuku, Kabupaten Pacitan.
“Sebenarnya rapat belum sepenuhnya selesai. Karena beliau merasa kurang sehat, kemudian minta ijin pulang lebih dahulu,” kata Abdul Azis, salah satu peserta rapat malam itu, yang juga keluarga almarhum.
Dalam perjalanan pulang itu, Ustadz Nasikhin singgah di rumah putranya, Hanif Muhibbullah, yang lebih dekat dengan lokasi rapat.
“Beliau pulang sendiri naik motor. Sementara kami melanjutkan dengan ngobrol biasa, sampai sekitar pukul 23. 30 WIB. Tetapi tidak lama kemudian kami mendapat kabar jika beliau kritis di rumah putranya,” lanjut Azis yang dibenarkan anggota keluarga yang lain.
Sebenarnya dia masih sempat dilarikan ke Puskesmas Pringkuku. “Namun kemudian Allah menghendaki beliau syahid dalam proses pendirian lembaga pendidikan Islam ini,” terang Aziz.
Kehilangan Sosok Pejuang
Wafatnya H Nasikhin itu membuat orang-orangnya terdakat sangat kehilangan. Sebab almarhum dikenal sebagai pejuang. Seperti pengakuan Hadi Shoviin, Ketua Pimpinan Darah Pemuda Muhamamdiyah (PDPM) Pacitan.
“Beliau meninggal pada usia 63 tahun, dalam rangkaian acara memimpin rapat perjuangan pendidikan Islam,” ungkapnya.
Pengabdian Nasikhin untuk agama Islam dan dakwah Muhammadiyah benar-benar sampai akhir hidupnya. “Saya kagum pada semangat beliau-beliau yang sudah kepala tujuh, namun tetap semangat menyiapkan masa depan umat dan generasinya,” tulis Anung Dwi Ristanto, di akun Facebook-nya.
Anung hadir juga dalam rapat tersebut. Waktu itu tak ada firasat apapun jika Ustadz Nashikin akan berpulang begitu mendadak. “Saya duduk disamping beliau. Wajahnya tetap ceria dan geraknya tetap energik,” jelas Anung, yang juga anggota DPRD Pacitan dari Fraksi Demokrat ini.
Tetapi, lanutnya, saat forum belum berakhir, kami mendapat kabar, beliau berpulang ke rahmatullah.
Kader Terbaik
Ketua Pimpinan Daerah Muhamamdiyah (PDM) Pacitan, Suprayitno Akhmad juga menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam.
“Kami kehilangan kader terbaik di Kecamatan Pringkuku, yang tangguh, ikhlas, dan sabar,” ujarnya pada PWMU.CO, Selasa (23/2/21) pagi.
“Beliau masih sangat dibutuhkan pengabdiannya sampai saat ini, karena program pendirian MBS ini masih berlangsung”, sambungnya.
Dia berdoa semoga kader-kader di PCM Pringkuku terus dapat melanjutkan perjuangan almarhum.
Saat ini pendirian SMP MBS Pringkuku masih pada proses perataan tanah dengan alat berat. Direncanakan tahun pelajaran 2021/2022 sudah bisa memulai penerimaan siswa atau santri.
Saat ini PCM Pringkuku mmeiliki tiga Madarsah Ibtidaiyah Muhamadiyah (MIM). Yaitu MIM Candi, MIM Pringkuku, MIM Ngadirjan, dan MIM Glinggangan. (*)
Penulis M Isa Ansori Editor Mohammad Nurfatoni