PWMU.CO – Pertemuan tokoh agama Islam yang diadakan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jatim di Hotel Art Surabaya, Rabu (9/11) berubah menjadi heroik. Pada sesi pertama hari kedua itu, forum yang sedang membahas materi Merajut Kerukunan sempat jadi ajang “demo” para peserta.
Mayoritas peserta Pertemuan Tokoh Agama Islam tentang Penanganan dan Sosialisasi Problematika Umat itu sepakat bahwa saat ini salah satu hal yang mengancam kerukunan umat beragama adalah kasus Ahok. Oleh karena itu mereka menginginkan agar Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diproses hukum secara tegas.
(Berita terkait: Disayangkan, Masjid yang Pintunya Dikunci)
Afifun Nidlom, salah satu peserta dari Muhammadiyah, menyampaikan agar penegak hukum cermat dan adil dalam menindak pelaku penistaan agama. “(Itu) tidak boleh melukai umat Islam,” kata Sekretaris Majelis Tabligh PWM Jatim itu. Muhammadiyah, kata Nidlom, akan terus mengawal perkembangan kasus ini. Dia juga berharap pada umat Islam untuk selalu kompak. “Jangan mau diadu domba.”
Pandangan serupa disampaikan oleh salah satu peserta dari Nadlatul Ulama, Ahsanul Haq. Tokoh asal Surabaya itu juga berharap agar pemerintah bisa memahami aspirasi umat Islam. Beberapa peserta berharap agar MUI Jawa Timur menyampaikan aspirasi ini kepada Menteri Agama agar diteruskan kepada Presiden Joko Widodo.
Sementara itu pada sesi kedua, Ketua MUI Jawa Timur Bidang Infokom Drs H Abdurrahman Azis M Si menyampaikan beberapa fakta yang bisa pemicu ketidakharmonisan hidup dalam masyarakat. “Kesenjangan sosial ekonomi menjadi pemicu utama,” katanya. Aziz menambahkan, penguasaan modal yang hanya berputar pada beberapa orang mengakibatkan pengusaha pribumi terjepit.
Pria asli Sidoarjo itu memaparkan, keadilan yang belum sepenuhnya diterapkan menyebabkan masyarakat kecewa. “Termasuk kasus Ahok yang lamban ditangani oleh Polri,” ujar dia. Menurutnya, hukum harus diterapkan kepada semua warga, tanpa pilih-pilih. Azis, berharap agar umat Islam Indonesia tetap mempertahankan identitas Muslim paripurna, yaitu sholeh ritual dan sosial. “Keduanya harus berjalan seiring. Umat Islam harus unggul dalam semua lini.” (M Suud)