PWMU.CO – Lazismu Jatim dapat wakaf Vario dan Xenia. Dua kendaraan itu diserahkan kepada Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin, Senin (1/3/2021).
Zainul Muslimin menceritakan saat perjalanan ke Kabupaten Probolinggo untuk meninjau sekaligus membantu korban banjir di Kecamatan Dringu, Ahad (28/2/2021) dirinya mendapat telepon dari seorang teman yang tinggal di Surabaya.
“Waktu posisi saya di sekitar tol dekatnya Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) ada teman telepon. Pak Zainul di rumah ada sepeda motor nganggur. Punya bapak saya, sepeda motor Vario,” ujarnya.
“Mintanya untuk siapa Pak?” tanya Zainul.
“Untuk guru ngaji boleh. Untuk amil Lazismu boleh,” jawab pemberi wakaf
“Oke siap. Begini Pak. Kalau di rumah ada barang-barang nganggur berikan Lazismu saja. Mungkin ada temannya Vario di rumah yang nganggur,” jawab Zainul.
“Tunggu sebentar saya lihat dulu. Sepertinya ada mobil Xenia yang nganggur juga,” jawab pemberi wakaf lagi.
Awal Vario, Tambah Xenia
Setelah itu, lanjutnya, tidak ada pembicaraan apa-apa lagi. Zainul melanjutkan perjalanan ke Probolinggo untuk men-support Lazismu Kabupaten Probolinggo yang sedang berjibaku di lokasi bencana banjir.
“Jadi awalnya Xenia itu betul-betul hanya bercanda saja. Kalau Vario sudah jelas diwakafkan. Mungkin masih komunikasi dengan keluarga karena menyangkut barang besar,” jelasnya.
Kemudian Senin (1/3/2021) pagi sekitar pukul 05.00 masuk pesan WhatsApp dari pewakaf. Isi pesannya, “Ini Vario tahun 2009 dan mobil Xenia tahun 2014 saya wakafkan untuk Lazismu. Mohon diambil pagi ini.”
“Jadi pagi itu penyerahan Vario sekaligus Xenia. Sungguh kejutan luar biasa. Mobil Xenia ikut diwakafkan,” ungkapnya.
Jemput Sendiri sebagai Penghormatan
Zainul kemudian berkoordinasi dengan tim Lazismu Jatim. Di aeminta pengambilan kendaraan wakaf dadakan ini jangan sampai diserahkan orang lain.
“Harus kita Lazismu Jatim, termasuk saya yang ambil sendiri sebagai sebuah penghormatan. Mosok diwenehi sakmono akeh e sing njupuk anak buahku saja. Bukti bahwa kita itu senang. Maka kita ambil beramai-ramai,” terangnya.
Akhirnya Zainul, Imam Fauzi, dan Yusril—staf Lazismu baru meluncur ke lokasi untuk menjemput kedua kendaraan tersebut.
Ketika diminta membawa tali mereka protes. Alasannya yang menjemput sudah tiga orang. Sepeda motor dinaikki saja oleh Yusril. Kemudian mobil Xenia bisa dibawa oleh Imam. Jadi tidak perlu tali menurut mereka.
“Wis tah lah manutto aku. Nanti Vario dinaikkan mobil Lazismu. Pertama biar kelihatan dramatis. Ada videonya motor Vario yang diwakafkan naik mobil Lazismu. Mobil Lazismu bisa ikut promosi. Kalau Vario dinaiki kan ndak asik,” urainya.
Operasional Lazismu Daerah
Sebenarnya, sambungnya, waktu penyerahan BPKB akan didokumentasikan. Tetapi orangnya tidak mau diekspos. Setelah sedikit memaksa maka diperbolehkan foto penyerahan BPKB dengan putranya.
“Jadi menurut saya di persyarikatan itu kalau kita bisa membuktikan kinerja dan apalagi kita bisa dipercaya maka Insyaallah ada saja yang mau nitip. Dan kuncinya memang harus terlihat bergerak dan bergerak serta bergerak,” pesannya.
Menurutnya mobil itu akan dialokasikan untuk Lazismu daerah yang belum punya kendaraan operasional. Sehingga kendaraan wakaf itu bisa betul-betul bermanfaat untuk umat.
“Prinsipnya kalau ada barang termasuk di rumah sekalipun maka harus keluar manfaatnya. Yang jelas mobil sudah terparkir di Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim untuk segera di-branding Lazismu,” tuturnya. (*)
Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.