PWMU.CO– Vaksinasi covid -19 di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta dan Yogyakarta menjadikan warga persyarikatan merasa beruntung mendapat kesempatan awal pada Selasa (9/3/2021).
Rektor UHAMKA Gunawan Suryoputro mengatakan, merasakan sendiri vaksinasi covid ternyata tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. ”Ternyata divaksin itu ya tidak ada rasa sakit sama sekali,” kata Gunawan seperti ditulis muhammadiyah.or.id.
Gunawan ikut vaksinasi sebagai sikap taat terhadap pandangan Muhammadiyah bahwa vaksinasi sejalan dengan perintah agama untuk ikhtiar. Dia memuji proses vaksinasi yang rapi dan taat protokol kesehatan.
”Alhamdulillah pelaksanaan vaksin di PP Muhammadiyah saya lihat mulai dari pembukaan hingga saya dapat giliran berjalan lancar, tertib dan menjalankan protokol kesehatan. Mulai dari saya pemeriksaan cek pertama. Total ada lima tahapan,” ujarnya.
Prosedur vaksinasi mulai registrasi, verifikasi, cek kesehatan, penyuntikan hingga penyerahan tanda bukti telah mengikuti program vaksinasi.
Ketua PWM DKI Sun’an Miskan mengaku tidak merasakan efek vaksin setelah lebih dari 30 menit. Sun’an juga mengapresiasi PP Muhammadiyah yang terus menunjukkan konsistensi melawan pandemi dengan beragam program.
”Suasananya sangat teratur dan betul-betul menjaga kepercayaan dari pemerintah. Ini sebuah bukti Muhammadiyah konsekuen dengan imbauan-imbauan bahwa vaksinasi adalah bentuk tuntunan agama bahwa setiap penyakit harus ditangani dengan berobat,” jelasnya.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang juga pegiat Aisyiyah Rita Pranawati mengaku sedikit merasakan pegal-pegal usai vaksinasi. Tetapi secara umum tidak ada masalah.
”Vaksin di kelompok agama ini menjadi penting karena masih ada yang tidak percaya vaksin dan merasa tidak perlu vaksin. Padahal, dengan vaksin ini sebetulnya kita melindungi orang-orang yang tidak bisa vaksin misalnya ibu hamil, ibu menyusui, orang-orang yang punya auto imun ataupun anak-anak di bawah usia 18 tahun. Itu yang sebenarnya penting,” terang Rita.
Fatwa Tarjih
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mendorong warga persyarikatan mengikuti program vaksin pemerintah. Apalagi dari sisi hukum agama, kehalalan, keamanan dan transparansi telah terpenuhi.
”Masyarakat tidak perlu ragu, sudah ada fatwa tarjih bahwa vaksin ini bagian dari ikhtiar kita menjaga kesehatan diri dan masyarakat dan ada juga fatwa MUI bahwa vaksin ini halal, bersih dan oleh BPOM dinyatakan aman. Karena itu masyarakat sebaiknya memenuhi dan mengikuti vaksinasi sesuai jadwal pemerintah,” pesannya.
Sementara di antara peserta vaksinasi covid -19 di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta adalah pimpinan dan anggota Majelis Tarjih dan Tajdid.
”Vaksinasi ini investasi kesehatan jangka panjang. Pembuatan vaksin memerlukan proses panjang dan waktu yang tidak singkat. Jadi saya beruntung menjadi bagian dari orang yang terpilih divaksinasi,” ujar Ayub.
Anggota lainnya Aulia Abdan Idza Shalla menuturkan, vaksinasi satu upaya menekan laju penyebaran covid-19. Pelaksanaan ini sesuai dengan spirit ajaran Islam yang mengutamakan kemuliaan manusia ketimbang mati dalam keadaan binasa.
Niki Alma Febriana Fauzi, Kepala Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan, mengatakan, sejarah membuktikan vaksin mampu menurunkan risiko seseorang terkena penyakit yang mengakibatkan kematian maupun kecacatan. ”Bagi saya terlibat dalam vaksinasi ini seperti melanjutkan sejarah, ya,” tuturnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto