Perginya sang Pengayom Maftuh Bahrul Ilmi, ditulis oleh Fathurrahim Syuhadi, Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan.
PWMU.CO – Kabar duka dari Ponorogo itu mengagetkan seluruh keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur. Drs H Maftuh Bahrul Ilmi MH (61)—Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo periode 2015-2020 wafat Rabu (10/3/2021) malam.
Menurut Suli Daim, KH Maftuh Bahrul Ilmi masuk Rumah Sakit Muhammadiyah Ponorogo pada awal Maret 2021. Ia merasakan badannya lemas, dan sesak dada. Dia terpapar Covid-19.
“Pada tanggal 3 Maret 2021 saya masih berkomunikasi dengan Maftuh Bahrul Ilmi. Beliau menyampaikan bahwa dirinya sudah dimasuki plasma sebanyak tiga kantong. Secara umum sudah ada kemajuanm”,jelas Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini.
“Saya doakan beliau. Semoga segera sehat dan pulih kembali seperti semula. Dibuat gembira njih,” kenang Suli Daim berpesan pada Maftuhvia WhastApp-nya.
Dengan protokol kesehatan jenazah Maftuh Bahrul Ilmi dimakamkan Kamis (12/3/2021) dini hari di pemakaman Islam Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo.
Shalat jenazah dan pelepasannya dipimpin Ketua PDM Ponorogo periode 2010-2015 Dr H Ahmad Munir.
Riwayat Hidup
Maftuh Bahrul Ilmi lahir di Ponorogo pada tanggal 25 Mei 1960. Pendidikannya dilalui di SD Negeri Brotonegaran lulus tahun 1972; Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) 4 tahun lulus tahun 1976; dan PGAAN 2 lulus tahun 1979 di Ponorogo.
Pendidkan Sarjananya ditempuh di Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta lulus tahun 1988. Sedangkan Pascasarjananya dilalui di Fakultas Hukum Untag Surabaya lulus tahun 2004.
Pemilik NBM (nomor baku Muhammadiyah) 559. 876 ini menikah dengan Dra Hj Ati’ Khoiriyah MH. Dia dikarunia tiga putra putri yaitu Abraham Zakky Zulhazmi, Ghozian Luthfi Zulhaqqi, dan Sabrina Rahma Salsabila.
Aktivis Tulen Organisasi
Maftuh Bahrul Ilmi dikenal sebagai aktivis tulen yang berangkat dari bawah. Seperti disampaikan Ketua PDM Ponorogo periode 2010-2015 Dr H Ahmad Munir MA.
“Beliau benar-benar seorang aktivis yang tumbuh dari bawah. Mulai IPM, IMM dan Pemuda Muhammadiyah dengan jabatan yang cukup strategis, yaitu sebagai sekretaris atau ketua,” jelasnya.
Di organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah ia pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Ponorogo periode 1979-1980, Ketua Bidang Kader Ikatan Pimpinan Wilayah Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DIY periode 1985-1989.
Selain itu pernah menjabat Sekretaris Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Ponorogo periode 1990-1994 serta Ketua PDPM Ponorogo periode 1994-1998 dan 1998-2002
Sedangkan pengalaman di Muhammadiyah sebagai anggota Majlis Tarjih dan PPI PDM Ponorogo periode 2005-2010 dan 2010-2015. Kemudian pada peride 2015-2020 terpilih sebagai Ketua PDM Ponorogo menggantikan Dr Ahmad Munir MA,
Maftuh Bahrul Ilmi yang tinggal di Jl. Karimata 5-B RT/RW 04/03 Mangkujayan, Ponorogo ini mempunyai pengalaman organisasi di luar Muhammadiyah sebagai Ketua BP4 Ponorogo 2003-2007.
Juga Pengurus Korpri Kemenag Ponorogo 2003-2015, Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Ponorogo 2007-2015, Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ponorogo 2008-2018, dan Ketua KPRI Kokda Kemenag Ponorogo 2005-2017.
Sementara penulis bersahabat baik dengan beliau semenjak sama sama aktif di Pemuda Muhammadiyah. Penulis sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Lamongan dan beliau sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah Ponorogo.
Pada saat reformasi kami sering bertemu dan berdiskusi di Kantor PWM Jawa Timur, Jalan Kertomenanggal, Surabaya untuk membicarakan perkembangan situasi terkini di tanah air. Termasuk arah gerakan Kokam.
Tentu bersama Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur seperti Nanang H Kaharudin (alm), Nadjib Hamid, Tamhid Mashudi, M Mirdash, Nidlom Hidayullah (alm), Imam Sugiri, dan lain-lain.
ASN Kemenag
Maftuh Bahrul Ilmi memulai karier sebagai PNS atau ASN (aparatur sipil negara) dari bawah. Mula-mula sebagai pegawai atau penghulu KUA Kecamatan Kauman pada tahun 1989-1993. Selanjutnya sebagai Pegawai Tata Usaha Kepegawaian Kandepag Ponorogo tahun 1993-1997.
Lalu Menjadi Kasubsi Siarmad dan Tamadun Seksi Penerangan Agama Islam 1997-1999 dan Kasubsi Kepenghuluan Seksi Urusan Agama Islam pada tahun 1999-2003.
Kariernya terus meningkat. Ia menduduki jabatan Kepala Seksi Urusan Agama Islam 2003-2007. Menjadi Kepala Seksi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah 2007-2013. Kemudian menjadi Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren 2013-2016
Di sela kesibukannya sebagai PNS, tidak melupakannya pada Muhammadiyah. Beberapa pekerjaan yang ditangani di persyarikatan antara lain, Pengasuh Ponpes Tahfidz al-Quran Ahmad Dahlan pada tahun 2008-2011. Sebagai anggota BP Ponpes Tahfidz al-Quran Ahmad Dahlan pada tahun 2010-2014.
Kemudian sebagai Ketua BP Ponpes Tahfidz al-Quran Ahmad Dahlan 2015-2018. Setelah menjabat sebagai Ketua PDM ia menjadi Penasehat KBIH Surya Mabrur Muhammadiyah Ponorogo 2015-2017.
Sang Pengayom
Dalam pandangan Sulton—Wakil Ketua PDM Ponorogo— Maftuh bisa menjadi bapak dan mengayomi berbagai kepentingan. “Beliau visioner dan berpandangan luas. Seorang organisatoris yang berpegalaman, dan jika ada permasalahan fokus pada solusi,” ujarnya.
Menurutnya Mahtuh sangat peduli masalah pengaderan. Hal ini dibuktikan melalui dukungan penuhnya dalam membangun gedung diklat pengkaderan.
“Almarhum juga meng-cover pengembangan koperasi serba usaha untuk ajang pengembangan usaha bagi para kader dan mendukung penuh para kader untuk berakselerasi dalam berbagai bidang dakwah dan aktivitas termasuk di dunia politik,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo ini.
Selamat jalan Cak, Semoga mendapat tempat terbaik di hadapan Allah SWT! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni