PWMU.CO – Tiga Tahun Kiprah Sekolah Alam SD Almadany. Tanggal 19 Maret 2021 SD Alam Muhammadiyah Kedanyang atau yang lebih dikenal SD Almadany menginjak usianya yang ketiga.
Walaupun tergolong sekolah yang masih belia, banyak yang sudah mengenal SD Almadany. Terbukti semakin tahun makin meningkat jumlah siswanya.
Bahkan beberapa sekolah di luar Gresik berkesempatan bersilaturrahim untuk mengetahui lebih dekat sekolah yang berlokasi Perumahan Griya Karya Giri Asri (GKGA) Blok T 11, Prambangan, Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini. Seperti SD ‘Aisyiyah Metro Lampung yang berkunjung ke sekolah alam pertama di Gresik itu, beberapa waktu yang lalu.
Salah satu strategi jitu yang diterapkan oleh sekolah yang dinakhodai Drs AH Nurhasan Anwar MPd ini adalah aktif di media sosial, baik melalui Instagram, Facebook, WhatsApp, YouTube, dan sejenisnya.
“Kita harus mengikuti kebutuhan khalayak yang semua serba digital. Apalagi saat pandemi yang berlangsung hampir setahun ini,” ujar Ustadz Hasan, sapaan akrab pria asal Lamongan itu.
Dia selalu mendorong guru SD Almadany aktif meng-update informasi, baik kegiatan internal maupun eksternal di media sosial masing-masing, selain akun official SD Almadany.
Ustadz Hasan menyampaikan, dengan aktif di berbagai media sosial akan lebih memudahkan khalayak—yang notabene sekarang ini lebih banyak menggunakan gadget—dalam mencari berbagai informasi. Termasuk informasi sekolah unggulan.
Konsep Sekolah Alam
Sekolah yang terletak di perbatasan Desa Kedanyang dengan Desa Prambangan ini—sesuai namanya–memiliki keunggulan karena menggunakan pendekatan alam sebagai sumber belajar terbaik. Agar siswa memperoleh pengalaman yang nyata.
Ustadz Hasan mengatakan, dengan lokasi di pedesaan, SD Almadany mendapat banyak keuntungan. “Karena punya “laboratorium” alam terbuka,” ujarnya. Beberapa jenis tanaman yang ada di kebun sekolah maupun petani bisa menjadi bahan observasi.
Untuk mendukung konsep sekolah alam itu, SD Almadany mendirikan beberapa gazebo sebagai tempat kegiatan belajar-mengajar secara terbuka di alam.
Yang juga menjadi keuanggulan SD Almadany untuk tetap eksis di tengah pandemi Covid-19, yang sudah berlangsug selama setahun ini, adalah kekuatan beradaptasi.
“SD Almadany mengombinasikan konsep belajar daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan),” ujar Ustadz Hasan. Itulah salah satu cara beradaptasi sekolah milik Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedanyang itu.
Metode campuan (blanded) itu dia terapkan karena ada keterbatasan akses internet dan perangkat kerasnya pada siswa yang sebagaian besar bermukim di desa itu.
Karena itu model luring masih ditoleransi. Para wali siswa tiap hari Senin mengambil tugas—istilahnya ‘proyek’—dengan protokol kesehatan.
“Untuk panduan mengerjakannya para guru akan mempandu melalui Zoom Couds Meeting, Google Meet, video call, atau di WhatsApp Groupkelas,” ujarnya dalam perbincangan dengan PWMU.CO, Rabu (10/2/2021).
Kenyamanan pelayanan bagi siswa dan wali siswa juga menjadi salah satu cara SD Almadany dalam memberikan kepuasan pelayanan akademik, termasuk di masa pandemi Covid-19 ini.
“Meskipun usiamu masih belia, tapi kami tahu semangatmu membara untuk menciptakan suasana belajar yang ideal, demi menciptakan generasi harapan bangsa di kala pandemi ini,” begitu komentar Bahairotul Lulu, salah satu wali siswa kelas I Bintang, memberi pesan milad pada SD Almadany.
“Teruslah maju dan tetaplah menjadi sekolah kebanggaan kami,” tambahnya. (*)
Penulis Eli Syarifah Editor Mohammad Nurfatoni