PWMU.CO – PMM UMM mengajari anak Panti Asuhan Akhlaqul Karimah Malang untuk menanam benih sayuran secara hidroponik, Senin (8/3/21).
Kordinator Mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 70 gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Yoga Arif Firmansyah mengatakan 70 anak panti terlebih dahulu diberi edukasi media tanam untuk hidroponik.
“Setelah itu diberikan penjelasan bagaimana cara pemilihan benih yang baik dan cara pemotongan rockwool,” jelasnya. Rockwool adalah serat mineral ringan yang terbuat dari bahan dasar bebatuan, yang dirancang sebagai bahan peredam suara, sebagai bahan isolasi panas dan sebagai media tumbuh hidroponik.
Di hadapan anak panti asuhan yang berlokasi di di Desa Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Yoga menjelaskan cara memotong dan mengukur, anak juga dilatih untuk menanam benih pada media hidroponik tersebut.
Praktik Penanam Hidroponik
Yoga memaparkan kegiatan edukasi penanaman sayur secara hidroponik ini merupakan salah satu program kerja yang dipilih untuk memberikan wawasan sekaligus praktik pada anak panti asuhan dalam memanfaatkan lahan yang sangat minim dan sempit.
“Tidak sekadar tahu saja, anak juga langsung diajak praktik. Harapannya, mereka bisa melakukan sendiri dan paham seluk beluk bercocok tanam sayur secara hidroponik,” ungkapnya.
Selain itu juga, sambungnya, hasil akhir yang diharapkan dari praktik hidroponik ini yaitu anak-anak panti bisa lebih mandiri dalam menghasilkan pangan seperti sayuran hidroponik.
“Ini yang sangat penting dan kita tekankan terus supaya anak-anak di panti ini bisa memenuhi kebutuhan keseharian sendiri, khususnya kebutuhan sayur mayur.”
Antusias Penuh Wajah Ceria
Yoga mengungkapkan dalam pelaksanaan program, anak panti begitu antusias melakukan praktik penanaman hidroponik ini.
“Saya sangat senang sekali bisa belajar nanam bareng mbak-mbak sama mas-masnya,” ujar Fina Faridotul Aniqoh., salah satu anak panti asuhan, yang masih duduk di kelas IV, dengan raut wajah ceria.
Fina, sapaan akrabnya, mengungkapkan rasa senang bisa belajar menanam sayur. Ini adalah, lanjutnya, pengalaman pertama. (*)
Penulis Muhammad Reza Sukma Dika. Editor Ichwan Arif.