PWMU.CO – Muhammadiyah hari ini belum tampil maksimal. Muhammadiyah punya potensi besar, tapi daya dorongnya belum sesuai. Padahal, jika dapat dikelola dengan maksimal, maka Muhammadiyah akan mampu menjadi organisasi terkaya dan terkuat di dunia. Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas dalam forum konsolidasi organisasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jawa Timur, Ahad (13/11).
Menurut Abbas, Muhammadiyah harus solid. Tidak boleh tercerai berai. Jika hal tersebut tercapai, maka Muhammadiyah akan mampu menjadi organisasi yang sangat kuat. ”Kalau kita solid, maka tidak akan mudah untuk dipecah,” kata Anwar Abbas di depan para tamu undangan.
(Berita terkait: Muhammadiyah Jatim soal Rencana Aksi Bela Islam Jilid 3)
Selain soliditas, untuk menjadi kuat Muhammadiyah harus kaya raya. Dengan kapital yang besar, maka Muhammadiyah akan bisa melakukan banyak hal. ”Uang memang bukan segalanya. Tetapi segalanya butuh uang. Kekuatan modal itu penting sekali,” tegasnya disambut riuh tepuk tangan para audiens.
Menurut Anwar Abbas, Muhammadiyah sejatinya memiliki potensi yang besar untuk menjadi organisasi kaya raya. Karena Muhammadiyah memiliki banyak anggota. Dengan anggota sebanyak itu, Muhammadiyah bisa mendapatkan banyak uang jika ada kepatuhan konstitusi dalam berorganisasi.
(Baca juga: Cara Unmuh Gresik Mendedikasikan Kampusnya untuk Umat)
”Kalau anggota Muhammadiyah mematuhi konstitusi, maka Persyarikatan kita ini akan kaya raya. Dalam konstitusi diatur iuran anggota. Jika setiap anggota setiap bulan membayar Rp 10.000 saja, maka setahun bisa ketemu Rp 240 miliar,” urainya.
Selain dari iuran anggota, potensi modal Muhammadiyah juga bisa didapat dari iuran amal usaha sebesar 2,5 persen dari penerimaan. Jika kekayaan amal usaha Muhammadiyah adalah Rp 10 triliun, maka dari iuran ini bisa diperoleh dana 250 miliar. ”Jadi iuran anggota ditambah amal usaha, sudah bisa menghasilkan dana Rp 490 miliar,” jelas Anwar Abbas.
(Baca juga: Dua Bidang Dakwah Sunyi Ini Akan Digairahkan)
Selain dari iuran, modal juga bisa diperoleh dari efisiensi dana pembangunan muhammadiyah yang diperkirakan sebesar Rp 3 triliun. Jika dilakukan efisiensi sebesar 5 persen saja, maka bisa diperoleh dana Rp 150 miliar. ”Kalau program ini dijalankan, maka organisasi kita akan kaya raya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Anwar Abbas juga menyinggung gerak dakwah Muhammadiyah Jawa Timur. Menurutnya, letak kekuatan Muhammadiyah Jawa Timur terletak pada ketenangan ketua umum dan dan jajarannya. ”Kekuatan Muhammadiyah Jatim, kuncinya ada pada ketenangan ketua umum hilang. Selain itu, tentu saja ketenangan dan soliditas,” katanya. (ilmi)