PWMU.CO – Stop SMK yang tak link and super match dengan industri dan dunia usaha (iduka). Demikian ditegaskan Dirjen Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto ST MSc PhD. Dia berharap agar lulusan SMK itu kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan iduka.
“SMK itu harus link and super match dengan industri dan dunia usaha (iduka). Lulusannya harus cocok dengan selera iduka. Kita stop pembelajaran di SMK yang tidak link and match dengan Iduka,” ujarnya pada cara Sosialisasi SMK Pusat Keunggulam, yang digelar Forum Guru Muhammadiyah (FGM) secara daring dan luring, di Yogyakarta, Jumat-Sabtu (12-13/3/2021)
Oleh karena itu, menurut dia, inisiatif penguatan keberadaan dan output pendidikan vokasi atau kejuruan (SMK) terus dilakukan pemerintah. Program SMK Center of Excellence (COE) dan SMK Pusat Keunggulan (PK) adalah salah satu solusi dari berbagai tantangan kesiapan lulusan SMK masa depan.
Dalam skema pengembangan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), SMK COE dan program SMK Pusat Keunggulan ini akan diorientasikan memutus adanya kesenjangan kompetensi SMK dengan iduka.
Tugas Berat SMK Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat FGM Pahri SAg MM mengatakan, SMK Muhammadiyah se-Indonesia harus menyadari persaingan yang semakin berat dan ketat.
Menurutnya, kalau SMK-SMK tidak segera bergerak dan melakukan inovasi maka bersiap-siap untuk ditinggalkan masyarakat.
Karena itu, FGM mengelar Sosialisasi SMK Pusat Keunggulam untuk menjadi kesempatan emas untuk memperbarui pola pikir dan pola kerja kita dalam membesarkan SMK Muhammadiyah,“ kata Pahri yang juga Kepala SMK Mutu Gondanglegi, Sabtu (13/3/2021).
Dia mengungkapkan, di Kabupaten Malang, sejumlah SMK Muhammadiyah ditetapkan menjadi SMK COE dan calon SMK Pusat Keunggulan. Di antaranya, SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi, SMK Muhammadiyah 5, dan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen.
Program CEO di SMK Mutu Gondanglegi misalnya, sudah dijalankan sejak 2020 lalu dan diprioritaskan ada kompetensi pemesinan dan konstruksi. Sedangkan keunggulan di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen pada sektor ekonomi kreatif.
Kepala Program Keahlian TKR dan Teknik Alat Berat SMK Mutu Gondanglegi, M Faruk Abdillah mengungkapkan, dampak dari program COE bagi penguatan kompetensi SMK sangat besar, khususnya bagi kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan yang sudah dijalankannya.
“Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan COE tahun 2020 berupa media dan alat praktikum senilai Rp 5 miliar. Dan ini sangat membantu proses pembelajaran di jurusan TKR,” kata M Faruk.
Dari program COE ini, lanjutnya, keterserapan lulusan dari jurusan TKR juga meningkatkan, karena mulai dari kurikulum hingga sertifikasi disesuaikan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. (*)
Penulis Choirul Amin Editor Mohammad Nurfatoni