PWMU.CO, Balita nan Lincah dan Menggemaskan, kolom oleh Nadjib Hamid, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
PWMU.CO – Tak terasa, pada 18 Maret 2021 ini bayi PWMU.CO sudah berusia lima tahun atau balita. Ibarat anak manusia, ia lagi lucu-lucunya. Milad ke-5 ini mengingatkan saya pada proses kelahirannya yang berdarah-darah. Melalui perdebatan panjang dan melelahkan para pengurus Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di pinggir Telaga Sarangan nan indah. Berlanjut sepekan kemudian di gedung PWM Jatim untuk penetapan logo dan jinggelnya.
Karena dalam struktur PWM Jatim bidang informasi menjadi tanggung jawab saya, maka tidak bisa tidak, saya harus mengawal terus sejak prakelahirannya, hingga kini sudah berganti pimpinan redaksinya.
Alhamdulillah, didukung oleh kontributor relaban (rela berkorban) yang terus bertambah ratusan jumlahnya, yang tersebar di derah-daerah di Jawa Timur khususnya, hingga daerah lain di seluruh Indonesia, PWMU.CO mampu berkiprah mengumandangkan dakwah kerkemajuan ke seluruh penjuru semesta.
Berbeda dengan media online pada umumnya, yang lahir dan berkembang dengan dimodali dana. PWMU.CO bermodal semangat dakwah para aktivis hebat dari aneka latarbelakang pendidikan dan profesinya. Seperti halnya majalah MATAN yang lahir sepuluh tahun sebelumnya, juga tidak bermodalkan dana. Alhamdulillah mampu pula menjadi media kebanggaan warga Muhammadiyah.
Sekolah Menulis Jurnalistik
PWMU.CO telah berhasil menjadi sekolah jurnalistik khususnya di lingkungan amal usaha. Banyak lembaga pendidikan Muhammadiyah yang telah memanfaatkan kehadiran media online ini untuk mengasah kemampuan menulis para guru dan karyawannya.
Salah satu keuntungannya, publikasi di lingkungan sekolah atau mal usaha lainnya menjadi meriah, dan pada gilirannya semangat menulis buku di kalangan aktivisnya menjadi bergairah. Cuma, kesadaran ini belum merata di semua amal usaha. Pimpinan Persyarikatan dan Majelis/Lembaga perlu terus mendorongnya. Siapa lagi kalau bukan kita? Ayo kita kejar ketertinggalan kita di dunia maya.
Menyadari tidak bisa memberikan ujrah kepada para relaban secara rutin setiap bulannya, dicarilah cara kompetitif untuk menggembirakan mereka, yaitu Rihlah Dakwah. Hasilnya, para kontributor yang umumnya belum pernah ke luar negeri sangat bangga diajak jalan-jalan ke mancanegara sambil berdakwah.
Terbukti setiap dimintai testimoninya, pengalaman Rihlah Dakwah sangat mengesankan dalam hidupnya. Bahkan ada peserta yang sudah menuliskan catatan perjalannya secara serial hingga lebih dari dua puluh tiga.
Sayangnya, program yang sudah berlangsung empat kali itu terhenti untuk sementara. Calon peserta Rihlah Dakwah kelima yang sudah menyiapkan paspornya, masih harus bersabar menunggu pandemi sirna. Entah berapa bulan atau tahun lagi lamanya. Semoga ada hikmahnya.
Tapi yang menggembirakan kita semua, pandemi Corona tidak menyurutkan semangat para relaban untuk terus berkaya. Karena terbukti setelah bergabung dengan PWMU.CO banyak memperoleh berkah. Di antaranya bisa menjadi penulis andal sekaligus humas bagi amal usaha tempat dirinya bekerja. PWMU.CO menjadi sekolah menulis untuk para relabannya.
Seiring kian banyak tulisan dari para kontributor yang masuk dan menunggu diunggah, pemimpin redaksi dan editor merasa kewalahan, lalu mengambil kebijakan menambah 5 co-editor, yang tersebar di Gresik, Sidoarjo, Situbondo dan Yogyakarta. Hasilnya, sangat membanggakan kita semua.
Atas jerih payah para perintis dan penerus perjuangan media online tercinta kita, baik yang masih bergabung maupun yang sudah mengembangkan diri di tempat berbeda, saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Kalian semua telah menciptakan sejarah.
Semoga jejak hasanah kita semua dicatat sebagai amal jariah yang mendapatkan ajrun berlipatganda dari sisi Allah Ta’ala.
Semoga PWMU.CO pada usia ke-5, makin menggemaskan dan kian lincah mengelilingi dunia maya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni