Rahasia Kontributor Berlian School Juara Penulisan Feature. Pengumuman disampaikan dalam Respesi Virtual 5 Tahun PWMU.CO, Ahad (21/3/2021).
PWMU.CO – Sebenarnya bukan mengikuti lomba untuk menjadi juara, tetapi sudah seharusnya sebagai kontributor perlu ikut mengirimkan tulisan. Inilah keyakinan Anita Firlyando SPd setelah mengikuti Temu Kontributor Mugeb Schools pada Kamis (25/2/2021).
Dari kegiatan itu, muncul kesadaran atas tanggung jawabnya sebagai kontributor dari Mugeb Schools. Yaitu ikut menulis berita atau opini sebagai wujud aktif berpartisipasi dalam rangkaian acara 5 Tahun PWMU.CO.
Apalagi, semangat menulisnya kembali menyala setelah mendapat motivasi dari Co-Editor PWMU.CO, sekaligus Ketua Sinergi Jurnalistik Mugebs School, Ichwan Arif SS MHum. “Saya masih ingat betul waktu itu Pak Arif juga bilang semua wajib ikut menulis,” ujarnya.
Selain itu, Firly—panggilan akrabnya—semakin bersemangat karena ia merasa Majelis Dikdasmen PCM GKB menghargai dan menganggap penting peran kontributor di Mugeb Schools. “Saat itu, kita mendapat fasilitas untuk bertanya sejelas-jelasnya perihal lomba ini dan majelis datang menyemangati juga,” kata guru yang sudah aktif menjadi kontributor sejak tahun 2018 ini.
Foto Sumber Inspirasi
Dalam acara Temu Kontributor Mugeb Schools itu, Arif menyosialisasikan ketentuan Lomba Penulisan “5 Tahun PWMU.CO”, termasuk pilihan temanya. Mendengar Arif menyebutkan “sosok lain di tengah pandemi Covid-19”, penyuka fotografi ini langsung teringat sosok berbaju hazmat yang ia potret. Ialah Siswanto, teman belajarnya di bangku SMP Negeri 1 Bungah, yang sekarang menjadi teman kerjanya di SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School).
“Oh iya, dia pas tak foto kan pakai baju hazmat!” ujarnya mengingat kembali memori sore itu.
Waktu itu, Firly sengaja memotret Sis, sapaan akrab Siswanto, yang tengah bertugas mensterilkan ruangan memakai baju hazmat. Firly ingin menginfokan ke teman-teman alumni SMP bahwa mereka bekerja di tempat yang sama. Belum sempat membagikan ke grup alumni SMP tersebut karena bingung caption-nya, ia urung membagikannya.
“Nggak jadi share (membagikan) deh, tak simpan aja,” terang alumni SMA Negeri 1 Gresik ini.
Sudah lama Firly menimbun foto itu di galeri ponselnya. Tidak ia sangka, foto tersebut juga yang membuat namanya disebut Pemimpin Redaksi Mohammad Nurfatoni sebagai peraih Juara III Lomba Penulisan Feature.
Kejutan Manis
Firly tidak menduga namanya disebut, karena sejak awal ia mengira temannya yang mendapat juara, dan memang tidak berniat menjadi juara. Saat namanya tampak jelas di layar Zoom Cloud Meetings, Firly tercengang. Matanya terbelalak.
Belum menyadari nama Firly sudah terpampang di layar sebelum Mohamamd Nurfatoni menyebutkan namanya, teman yang duduk di sampingnya terus mengajaknya mengobrol. Sementara itu, Firly hanya diam. Karena tak ada jawaban dari Firly, temannya berulang-kali memanggil, “Us Firly… Us Fir… Uuus?”
Tak sampai lima detik, Firly hanya menunjuk layar sambil mengucap, “Lho! I-tu!”
Tepat saat pemred menyebut namanya, Firly baru percaya dan mengucap, “Ya Allah, terima kasih Pak Sis, Ya Allah berkat Pak Sis, Ustadzah,” ujarnya
Berburu Dokumentasi Terbaik dan Data Lengkap
Wawancara dengan Sis, sang nara sumber utama, tak jadi masalah bagi lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris dan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Terbuka ini. Pukul 12.46 WIB (26/2/2021), Firly mulai menghubungi Sis.
Melalui WhatsApp, Firly mengawali dengan meminta video saat Sis bekerja memakai hazmat. “Bro… Duwe (punya) video ketika Sampeyan sterilisasi ruang di sekolah?” tanyanya santai.
Karena Sis tidak punya dokumentasi video, maka ia meminta dokumentasi berupa foto. Ternyata, foto-foto yang Sis kirim tidak layak untuk dicantumkan dalam berita. “Foto Pak Sis gak rekom,” komentarnya.
Biasa bertugas mendokumentasikan kegiatan, Firly menetapkan standar yang baik untuk setiap foto-fotonya. Tetap berupaya memdapat dokumentasi terbaik, Firly menghubungi bekas Team Leader (Pemimpin Tim) Pramubakti Berlian School Abdus Shomad Alhaq. Dari dokumentasi Shomad—sapaan akrabnya—Firly memperoleh foto-foto yang ia anggap memenuhi standarnya.
Berlanjut sepekan kemudian (1/3/2021), di tengah kesibukannya dalam Tim Pelayanan Pelanggan, Firly langsung membombardir Sis dengan pertanyaan lengkap terkait data diri: tempat dan tanggal lahir, nama lengkap istri dan anak, alamat tempat tinggal, pengalaman kerja sebelum menjadi pramubakti di Berlian School, dan beberapa pertanyaan lainnya.
Menyadari ia mengajukan banyak pertanyaan sekaligus, ia menutup pesan sambil tersenyum, “Itu dulu hehe.”
Berselang satu minggu (8/3/2021), Firly menggali lebih dalam terkait peran Sis sebagai utusan Tim Pramubakti yang mendapat amanah mendesinfektan ruangan. Kembali ia memborbardir Sis dengan lima pertanyaan sekaligus. Seperti sebelumnya, Sis menjawab dengan lengkap setiap pertanyaan yang Firly ajukan.
Belum sempat mengolah data hasil wawancara daringnya, Firly hanya menelaah jawaban-jawaban Sis. Belum genap seminggu (13/8/2021), ia kembali menghubungi Sis melalui aplikasi obrolan yang sama untuk melengkapi data-data yang ia anggap perlu. Pada sesi wawancara daring ke-3 inilah Firly menutup wawancaranya.
Tantangan Mengejar Narasumber
Bagian paling menantang bagi Firly dalam menulis feature ini yaitu saat mewawancarai atasan Sis—Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Idayanti SPd—untuk berburu data pelengkap. Meskipun bekerja di lembaga sekolah yang sama, padatnya pekerjaan Idayanti membuat Firly segan meminta waktu untuk wawancara langsung.
Maka dari itu, ia memberanikan diri izin wawancara melalui pesan obrolan WhatsApp. “Cari waktu wawancara sama Us Iday sulit banget, melalui WA pun beliau kebetulan lagi di mobil, jadi baru dapat balasan malamnya,” ujarnya beberapa saat setelah namanya resmi muncul sebagai juara.
Meski sempat ragu karena sedang berakhir pekan, karena terdesak dengan batas waktu pengumpulan naskah berita, maka ia akhirnya tetap menghubungi Iday (sapaan akrab Idayanti). “Pas itu sabtu malam, sempat maju-mundur ketika mau WA,” ungkapnya.
Menulis Kilat
Setelah sekitar tiga pekan Firly berupaya mengumpulkan data dan dokumentasi, ia mulai menulis saat memasuki pekan terakhir pengumpulan naskah berita. Tepatnya H-3 batas pengumpulan naskah, yaitu Sabtu (13/3/2021) siang menjelang jam kepulangan sekolah.
Ia fokus menulis semampunya: hampir setengah dari naskah. Setelah menunjukkan pukul 14.00 WIB di mana sekolah telah sepi, Firly menutup laptopnya dan pulang. Rencananya ia lanjutkan setelah sampai di rumah.
Nyatanya tidak sesuai rencana. Setelah sampai rumah, perhatian ibu dari empat anak ini mutlak fokus pada keriuhan para anaknya. Melanjutkan penulisan tinggal angan-angan.
Baru setelah terdesak pada hari-H pengumpulan (15/3/2021), Firly memutuskan begadang. Setelah semua anaknya tidur, sekitar pukul 22.00 WIB, Firly lanjut menulis separuh naskah beritanya. Ia was-was tidak mampu menyelesaikan karena hanya tersisa dua jam.
Ia bersyukur proses penulisannya lancar. Sehingga tepat di detik terakhir pengumpulan, ia lega telah mengirim naskah berjudul Sosok di Balik Baju Hazmat di Berlian School beserta persyaratan lainnya. Firly bisa tidur tenang dini hari itu. Tanggung jawabnya tuntas.
Pagi harinya ia baru ingat salah satu tautan berita yang ia cantumkan—berita yang pernah ditulis di PWMU.CO sebagai bukti menjadi kontributor—salah.
“Karena thumbnail foto yang tampak sama, yaitu foto Pak Saad dengan latar belakang hijau, saya salah mengirim berita tentang Pak Saad juga yang ditulis Bu Ririn,” ujarnya.
Segera ia meralat dengan mengirim ulang tautan berita yang benar. Hanya 21 tautan berita yang ia cantumkan. Lainnya tak sempat karena berbalap dengan waktu.
Firly menyesal atas kecerobohannya itu. Dari sini, kepercayaan dirinya menjadi juara hilang tak berbekas. Firly ikhlas apapun hasilnya nanti. Yang terpenting, ia sudah menunaikan tanggung jawabnya.
Hari ini, Tuhan menjawab keikhlasan dan semua upaya Firly. (*)
Rahasia Kontributor Berlian School Juara Penulisan Feature: Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni