PWMU.CO– Mataji, umurnya 71 tahun. Dia ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) tertua se-Cabang Babat. PCM Babat terdiri dari 23 Ranting.
Dia menjabat ketua PRM Kuripan sudah empat periode. Sosoknya masih tegap dan sigap. Hanya rambut dan jenggotnya yang rata memutih.
Dia termasuk kader Muhammadiyah militan. Kuat dalam prinsip ideologi Muhammadiyah.
Awalnya Mataji aktif di Pelajar Islam Indonesia (PII). Itu pada tahun 1965-1969. Organisasi pelajar yang tempat berkegiatan anak-anak dari keluarga Muhammadiyah di kawasan pantai utara.
Dia dikenal pemberani. ”Dulu saya pernah dikeroyok empat pemuda dan mampu mengalahkan semuanya,” cerita dia saat ditemui Senin 29/3/2021).
Pensiunan PNS tahun 2011 ini tetap bersemangat memimpin PRM Kuripan dan menjalankan misi dakwah.
Lulus PGA enam tahun pada1969. Kemudian tugas pertama mengajar sebagai guru tahun 1970-1972 di MI Muhammadiyah Gempolpading.
Pindah tugas tahun 1972-1975 di MI Muhammadiyah Kebalandono. Tahun 1975-1980 menjadi sukwan guru di SDN Patihan.
”Semua tempat mengajar itu saya tempuh dengan mengayuh sepeda ontel dari rumah di Desa Kuripan. Waktu itu mengajar tak memperoleh gaji. Saya menganggap sebagai perjuangan. Alhamdulillah kemudian diangkat menjadi PNS tahun 1980. Pensiun tahun 2011,” tuturnya.
Baca Buku
Sekarang dia sedang membaca buku Manhaj Gerakan Muhammadiyah, Ideologi, Khittah dan Langkah hadiah dari sesama aktivis. Buku ini kata pengantarnya Prof Dr Haedar Nashir.
”Saya ingin membaca kembali Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Buku ini menyentuh masalah ideologi, khittah, dan langkah,” kata Mataji yang punya cucu seorang hafidh.
Dia mempunyai keinginan agar informasi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah cepat sampai pada warga PRM Kuripan. Seperti tentang Tahfidz Keputusan Musyawarah Nasional XXXI, Tarjih Muhammadiyah tentang Kriteria Awal Waktu Subuh, dan jadwal imsakiyah Ramadan 1442 H yang dikeluarkan oleh PDM Lamongan dan Yayasan Al Falakiyah Surabaya.
Awalnya Mataji mengetahui buku Tahfidz dan jadwal Imsakiyah itu dari grup WA Muhammadiyah Babat. Kemudian dia ingin mencetaknya ke Gedung Dakwah PCM Babat dengan naik ojek. Tapi temannya itu lantas memberi hadiah buku itu.
Dia senang sekali. Setelah membaca buku Manhaj Gerakan Muhammadiyah menambah semangat untuk tetap berjuang. PRM ini dia dirikan tahun 1980. Sekarang dia bahagia, karena ada kader muda yang menemani berdakwah. (*)
Penulis Hilman Sueb Editor Sugeng Purwanto