PWMU.CO – Muhammadiyah Siapkan Generasi Emas 2045 dengan memperkuat program literasi dan numerasi. Hal itu Dr Arbaiyah Yusuf MA sampaikan dalam welcome speech (pidato sambutan) Peluncuran dan Sosialisasi Program Literasi dan Numerasi Kelas Awal di Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur Batch 2, Senin (5/4/21).
Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur ini mengatakan program literasi dan numerasi sangat berperan penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM).
Dia berharap, melalui program ini, Muhammadiyah dapat membangun generasi emas pada tahun 2045 nanti. Oleh karena itu dia memotivasi para guru dan fasilitator program tersebut agar melaksanakan kegiatan ini dengan sepenuh hati.
“Semoga menjadi jariah Bapak-Ibu,” doanya.
Menurut Arbaiyah, pada peluncuran program tahap kedua ini sebenarnya tinggal melanjutkan program tahap pertama yang sudah terlaksana pada tahun 2019.
Libatkan Lebih Banyak Sekolah dan Madrasah
Mengawali sambutannya, Arbaiyah memanfaatkan kesempatan ini untuk menyapa berbagai pihak yang turut menginisiasi kegiatan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Beidhowi MSi dan para pimpinan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di Jawa Timur.
Selain itu, ia juga mengucap terima kasih kepada pihak Inovasi (Innovation for Indonesia’s School Children Australia Indonesia Partnership) yang telah mempercayakan penyelenggaraan program inovasi pendidikan ini kepada Muhammadiyah.
Arbaiyah juga melaporkan perkembangan jumlah pihak yang terlibat dalam program literasi-numerasi yang dilaksanakan pada tahun 2021 ini.
“Melibatkan sekolah yang lebih banyak daripada program Inovasi pada tahun 2019. Di mana pada tahun sebelumnya hanya melibatkan 9 sekolah dan madrasah,” ujar Arbaiyah yang memakai setelan baju dan kerudung kombinasi ungu-magenta.
Dia mengungkapkan, pada tahun ini, ada 40 sekolah dan madrasah yang terlibat. Madrasah yang dimaksud, lanjutnya, adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah. Sebab, sasaran yang menjadi prioritas pada tahun ini memang MI Muhammadiyah.
Keempat puluh MI dan SD Muhammadiyah di Jawa Timur yang tahun ini mendapat amanah menerima program itu tersebar di enam kabupaten: Ponorogo, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, Malang Raya, dan Kota Surabaya.
“Program ini dilaksanakan oleh MI dan SD secara mandiri,” tandasnya.
Lebih dari Sekadar Literasi dan Numerasi
Untuk program literasi sendiri, Arbaiyah menjelaskan, mencakup membaca, menulis, informasi, dan teknologi (IT), numerasi, sains nilai-nilai, kewarganegaraan, dan lainnya. “Nantinya, materi-materi inilah yang akan menjadi bacaan untuk anak-anak. Dengan begitu, anak-anak bisa menghasilkan karya-karya luar biasa,” harap dia.
Arbaiyah menerangkan, kegiatan literasi dan numerasi pada program ini tidak sekadar membaca, menulis, dan berhitung. Tetapi juga menggunakan pendekatan high order thinking skills (HOTS).
Selain itu, pendidikan karakter dan pendidikan kesetaraan gender juga akan memberi warna pada program ini. Menurutnya, jika pendidikan ini sudah dilakukan sejak kecil, maka alam bawah sadar akan lebih menerimanya.
Arbaiyah mengajak mengambil pelajaran dari sebuah kata mutiara. “Atta’allamu fish-shighari kaan naqsyi ‘alal hajari. Belajar di waktu kecil ibarat mengukir di atas batu,” ungkapnya.
PJJ Efektif Muhammadiyah
Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya itu menegaskan Muhammadiyah mengedepankan pendidikan jarak jauh (PJJ) efektif. Hal ini meliputi kegiatan daring dan luring. “Kalau kegiatan virtual disinyalir ada beberapa kelemahannya, tapi akan tetap juga dilaksanakan luring,” jelasnya. Menurutnya, belajar bisa melalui mana saja. Seperti TV dan radio.
“Inilah bagian pentingnya yang akan kita mulai laksanakan selama satu tahun ke depan,” katanya program literasi dan numerasi. Persisnya telah dimulai sejak bulan Maret, namun mulai diluncurkan pada bulan April 2021 ini. Insyaallah, berdasarkan perhitungannya, program ini akan berakhir pada bulan Desember 2021 nanti. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni