PWMU.CO– Griya al-Quran bagi difabel tuna netra berlokasi di Graha Kusuma Bangsa (GKB) Kota Lamongan diresmikan oleh Ketua Lazismu Jawa Timur Drh Zainul Muslimin, Ahad (4/4/2021).
Griya al-Quran bagi difabel tuna netra di perumahan Graha Kusuma Bangsa (GKB) Lamongan ini milik dr Era Catur Prasetya. Ia dokter spesialis jiwa yang bekerja di RSM Lamongan.
Dalam sambutannya, Ketua Lazismu Jatim Drh Zainul Muslimin menyampaikan, puji syukur ke hadirat Allah swt, Lazismu di berbagai daerah terus berupaya menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama. Kali ini di Lamongan kita meresmikan Griya al-Quran bagi difabel khususnya tuna netra.
”Lazismu ingin memberikan kehidupan yang lebih baik bagi sesama tanpa memandang latar belakang dan kondisi fisik. Kita ingin warga tuna netra yang beragama Islam lebih mencintai al-Quran dan tentu berbagai sarana harus disediakan, baik tempat maupun perlengkapan pembelajarannya,” kata Zainul Muslimin.
Peresmian Griya al-Quran bagi difabel tuna netra ini dihadiri oleh tokoh masyarakat antara lain Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kota Lamongan, RT-RW, pembina keagamaan warga tuna netra, jajaran pimpinan Lazismu Lamongan.
Sementara itu Ketua Lazismu Lamongan Sujudna menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada dr Era Catur yang telah meminjamkan rumahnya sebagai ajang untuk pembinaan al-Quran bagi warga tuna netra.
”Insyaallah rumah ini bermanfaat dan bisa istiqomah. Semoga Allah swt membalas amal kebaikan penjenengan,” ucap Sujudna yang juga Ketua PCM Mantup.
Al-Quran Braille
Manager Lazismu Lamongan Irvan Syaifullah menjelaskan, Griya Quran ini dibuka setiap hari Senin hingga Jumat. Griya ini dipakai untuk kegiatan mengaji dan membaca al-Quran huruf Braille bagi warga tuna netra di Lamongan.
”Griya al Quran ini sebagai tempat mengaji dan belajar al-Quran khususnya bagi para pelajar SLB di Lamongan. Kami menyediakan tempat ini karena kondisi ruangan di sekolah dan asrama SLB yang overload. Sedangkan para pelajar tuna netra ini membutuhkan tempat untuk bisa mengaji dan membaca al-Quran yang tenang,” jelas Irvan yang juga mantan Ketua Umum PD IPM Lamongan.
Irvan menambahkan pengajar kegiatan ini Ustadz Khoirun Nidhom yang juga tuna netra. ”Kitab al-Quran berhuruf Braille sudah kita sediakan dan akan terus bertambah dengan dukungan Lazismu Jatim,” ujar pengasuh pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan.
Dia berharap, upaya ini menjadikan mereka bergairah mendalami dan memahami al-Quran, mantap dalam beribadah, dan memberi semangat hidup .
Para tuna netra melalui kelompok PERTUNI (Persatuan Tuna Netra Indonesia) sering mengadakan aktivitas dan saling membantu satu sama lainnya. Termasuk belajar al-Quran.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2019 menyebutkan jumlah disabilitas dan tunanetra di Lamongan sebanyak 738 orang.
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Sugeng Purwanto