PWMU.CO – Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas kepergian Drs Nadjib Hamid MSi, Jumat (9/4/21).
Di laman instragramnya, dia menyatakan kehilangan kembali seorang sahabat. “Satu lagi, sahabatku kembali keharibaan ilahi, sedih sekali,” tulis Abdul Mu’ti.
Abdul Mu’ti mengatakan Najib Hamid adalah sosok yang baik. Meski memiliki tugas yang cukup berat, dia selalu terlihat gembira. “Mas Nadjib Hamid, sosok yang saya kenal baik sebagai seorang yang sangat baik, selalu bergembira menolong, dan berbuat yang terbaik untuk sesama. Dia senantiasa tersenyum walaupun tugas dan masalah menggunung,” kenangnya.
Kepergian pria kelahiran Paciran, Lamongan, itu tentu meninggalkan duka, namun itu sudah menjadi kehendak Allah SWT. “Saya sangat kehilangan, tak ada siapapun yang dapat menghentikan kehendak Ilahi Rabbi. Seharusnya saya memang tidak perlu berduka, karena saya tahu engkau begitu bahagia, menikmati keindahan dan kenikmatan surga, tempat terbaik yang engkau damba, dalam keabadian di sisi Allah Yang Maha Rahman,” ujarnya.
“Selamat jalan Mas Najib, suatu saat saya akan menyusulmu, entah kapan, hanya soal waktu,” tutupnya.
Getaran Semangat
Duka mendalam juga dirasakan Sekretaris Eksekutif Maarif Institute Abdurokhim Ghozali. Nadjib dikatakannya sebagai penggerak persyarikatan. “Sedih sekali saya mendengar kabar duka ini. Mas Najib adalah penggerak yang tanpa lelah memikirkan dan memajukan Muhammadiyah, khususnya di Jatim,” ungkapnya.
Walau jauh dari Jatim, dia ikut merasakan getaran semangat mantan aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) tersebut. “Betul kata pepatah vibes speak louder than words. Getaran komitmen dan perjuangan Mas Nadjib menjalar seantero jaringan persyarikatan,” tutur Abdurokhim.
Untuk kemajuan anak-anak muda, sambung dia, Nadjib Hamid sangat peduli. Juga dengan nasib dan masa depan politik Muhammadiyah. Pada Pemilu lalu Nadjib maju calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jatim yang secara resmi direkomendasikan Muhammadiyah.
Kabarnya mendapat suara signifikan. Tapi karena kekurangan dana untuk menggerakkan relawan yang bisa mengawal suaranya sampai ke pelosok-pelosok di Jatim, Nadjib akhirnya tidak lolos. “Tapi itu tak membuat semangatnya kendor. Beliau tetap trengginas memajukan Muhammadiyah melalui tulisan dan tindakan. ‘Siapa lagi kalau bukan kita yang peduli dengan Muhammadiyah, Mas’,” ujarnya menirukan ungkapan Nadjib Hamid suatu ketika.
Kepeduliannya pada Muhammadiyah sulit dicari tandingannya. “Selamat jalan Mas Nadjib. Semoga Allah memeliharamu dalam kehangatan pelukan dan maghfirah-Nya. Aamiin,” doanya.
Seperti diberitakan, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Drs Nadjib Hamid MSi wafat di usia 56 tahun, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Siti Khodijah, Sepanjang, Jumat (9/4/21).
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.