PWMU.CO– FFU (Festival Faqih Usman) # 5 untuk meningkatkan ghirah sekolah-sekolah Muhammadiyah mempersiapkan diri mengantar anak-anak berprestasi ke tingkat wilayah, pusat, bahkan internasional. Semangat berprestasi tetap terjaga dengan adanya FFU ini.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Ir. Dodik Priyambada SAkt pada penutupan Festival Faqih Usman (FFU) #5 SD/MI, SMP/MTS , SMA/SMK/MA Muhammadiyah Se Kabupaten Gresik, Sabtu (10/4/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual yang berpusat SMAMIO GKB. Festival diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen PDM Gresik bekerja sama dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Gresik.
Pak Dodik, sapaan akrabnya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh sekolah Muhammadiyah se Kabupaten Gresik yang ikut berpartisipasi dan telah bersama bergembira dalam ajang prestasi FFU #5 ini.
”Terima kasih seluruh kepala sekolah Muhammadiyah se Kabupaten Gresik yang telah memberikan support luar biasa kepada seluruh anak didik yang mengikuti ajang prestasi ini,” ujarnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh keluarga besar Majelis Dikdasmen PDM Gresik. ”Terima kasih seluruh panitia yang telah bekerja keras selama satu pekan ini, walaupun masih di masa pandemi namun FFU #5 ini bisa dilaksanakan secara maksimal,” ucapnya.
”’Harapannya semakin hari semakin baik dan bisa dipertahankan sebagai wadah untuk saling bersilaturrahmi, bergembira dan berprestasi sehingga budaya prestasi tiada henti, menjadi bagian penting sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Gresik,” harapnya.
Dalam hal ini, sambungnya, kerja keras dan kerja cerdas kita butuhkan. ”Karena tidak mungkin prestasi itu bisa diraih tanpa usaha yang keras dan semangat pantang mundur, pantang menyerah,” ungkapnya.
”Artinya kalau anak-anak belum masuk final belum jadi juara tentunya tidak ada kata putus asa, tetapi ini adalah bagian dari proses anak-anak untuk menuju pencapaian terbaik pada waktu-waktu berikutnya.”
Budaya Kompetisi
Menurutnya, peserta yang tidak masuk final, belum juara tidak boleh patah semangat dan tidak boleh sedih bahkan meninggalkan latihan dan pembelajaran yang selama ini sudah dilakukan dengan sangat baik.
Semua yang sudah dilakukan dan ditekuni, tambah dia, baik itu tilawah, tahfidh, pidato, karya ilmiah atau jenis minat-minat yang lain pastilah ada ilmu di dalamnya. ”Peserta harus istiqomah untuk meningkatkan kemampuannya, referensinya dan metode berlatihnya,” tuturnya lagi.
”Supaya dari hari ke hari yang kita peroleh semakin baik sehingga pada saatnya yang kita tekuni baik untuk lomba atau untuk implementasi yang lain, pencapaiannya akan lebih baik.’’
Dia menegaskan tidak ada kamus, juara tetapi tidak ada peningkatan kemampuan. ”Selain kerja keras pantang menyerah juga harus kerja cerdas, metode untuk berlatih harus lebih baik,” tegasnya.
Yang paling penting, tambahnya, adalah budaya kompetensi yang sehat, fair, penuh persaudaraan dan persahabatan menjadi salah satu budaya dan karakter yang harus dimiliki para genersai muda Muhammadiyah. ”Pada saat nantinya anak-anak sebagai tonggak estafet dan menjadi bagian yang penting bangsa ini, maka anak-anak memiliki sikap, siap berkompetisi secara bersahabat,” katanya.
Persahabatan dan persaudaraan tetap terjaga di FFU #5 ini dan telah ditanamkan sebuah suasana yang bergembira. ”Tidak ada perlombaan yang membuat sedih, semua senang dan bergembira,” ucapnya. ”Selamat anak-anak yang telah menjadi juara, kalian telah membawa nama harum sekolah,” ucapnya.
”Selamat juga buat anak-anak yang belum juara, karena kalian sudah bisa menaklukkan diri sendiri menjadi wakil sekolah walaupun belum juara. Karena kalian punya optimisme dan harga diri yang positif,” ungkapnya memberi semangat. ”Menang alhamdulillah, kalah Alhamdulillah, kalian harus tetap bersyukur.”
Penulis Musyrifah Editor Sugeng Purwanto