PWMU.CO– Kebangkitan sekuler kiri Indonesia memanfaatkan situasi perang pengaruh Cina dan Barat dengan menghantam umat Islam. Mereka menuduh agama Islam musuh Pancasila.
Demikian disampaikan Ketua Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah Dr H Ari Anshori MAg dalam Pengajian Ramadhan 1442 H secara virtual yang dibuka mulai Jumat (16/4/2021).
Tema pengajian ini Tajdid Organisasi Muhammadiyah di Era Perubahan yang diikuti oleh peserta terbatas yang telah mendaftar.
Dia menjelaskan, situasi sekarang di satu sisi terjadinya semangat proyek One Belt One Road (OBOR) Cina ke seluruh dunia. Sisi lain ada World and Islam ala Barat. Walaupun kini sudah banyak orang Barat memeluk Islam. Namun di tengah perang pengaruh itu di Indonesia terjadi kebangkitan sekuler kiri yang ingin menyingkirkan dominasi Islam.
”Kemudian situasi ini dimanfaatkan oleh kebangkitan sekuler kiri Indonesia, sehingga seolah-olah dituduhkan bahwa agama merupakan musuh Pancasila,” katanya.
Kebangkitan sekuler kiri ini tak bakal bisa memadamkan Islam. Dia mengutip firman Allah dalam surat ash-Shaf: 8.
يُرِيدُونَ لِيُطْفِـُٔوا۟ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفْوَٰهِهِمْ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ
Artinya, mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.
Memang, kata dia, ekstremnya walaupun tanpa dibela oleh organisasi seperti Jamiatul Khoir, Al-Irsyad, Syarikat Islam, Persatuan Islam, bahkan Muhammadiyah pun, Islam tetap jaya seperti penyataan Allah dalam Quran itu.
Ujian Jihad
Tetapi, dia menegaskan, kewajiban muslimin dan mukminin ialah seperti yang tertera dalam surat Ali Imran ayat 142
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
atau di ayat yang lain surat At Taubah : 111.
إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
”Jadi dakwah dan jihad serta jihad semuanya ini adalah dalam rangka pengabdian kita kepada Allah,” tandasnya.
Sebelum dia mengutip hadits yang pernah disampaikan Dubes RI di Lebanon Hajriyanto Y Thohari yang berbunyi
إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا
Sesungguhnya Allah akan menurunkan (orang) setiap permulaan 100 tahun seseorang kepada Umat yang akan (Tajdid) mengembalikan kegemilangan agama mereka. (Hadits diriwayatkan oleh Abu Daud, Hakim di dalam Mustadrak dan al-Baihaqi di dalam al-Ma’rifah)
Dengan dasar itu, kata dia, maka kuatlah tema pengajian ini menjadi Tajdid Organisasi Muhammadiyah di Era perubahan.
Ari menjelaskan, Muhammadiyah tradisinya selalu memberikan pencerahan maka harus disampaikan bahwa orang-orang cerdas dan mulia menurut Rasulullah adalah orang yang banyak akal. Orang cerdas ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah kematian.
Bahkan menurut Utsman bin Affan orang yang cerdas adalah orang yang mampu introspeksi diri dan berbuat amal untuk hidup setelah mati. Seperti ayat dalam surat an-Nahl: 96.
مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ ۖ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ ٱلَّذِينَ صَبَرُوٓا۟ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Apa yang di sisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah kekal. Dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan.
Istiqomah di Jalan Allah
Ari menerangkan juga mempertanyakan kelanjutan langkah Muhammadiyah setelah pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, ini ada metafora di dalam al-Quran surat al-Ankabut: 65.
فَإِذَا رَكِبُوا۟ فِى ٱلْفُلْكِ دَعَوُا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ فَلَمَّا نَجَّىٰهُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Artinya : Apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan.
”Jadi ketika ada guncangan pesawat kita berdoa kepada Allah, ingin selamat dari wabah Covid mendekat kepada Allah. Begitu setelah Covid-19 selesai, nanti menjauh. Jangan sampai kita menjauhi Allah swt. Karena itu segenap warga Muhammadiyah perlu istiqomah,” tandasnya.
Dia menutup sambutannya dengan mengutip surat Hud ayat 112.
فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya, maka tetaplah kamu pada jalan yang benar sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto