PWMU.CO – Ada banyak cara untuk mengkader satu tokoh pada orang lain. Termasuk mereka yang “sepantaran” untuk saling membesarkan. Salah satunya, bagaimana Ketua (Umum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1998-2005, Prof Ahmad Syafii Maarif, membesarkan penggantinya di pucuk pimpinan Muhammadiyah selanjutnya, Prof Din Syamsuddin. Saat Buya Syafii sebagai Ketua (Umum), Din merupakan salah satu (Wakil) Ketua PP.
Hal itu diceritakan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Hajriyanto Y Thohari, dalam acara Konsolidasi Organisasi Seri VII PWM Jatim dan PDM se-Jatim, di Hotel Bukit Daun Kediri (20/11).
Di hadapan 283 pimpinan dan unsur pembantu pimpinan PDM Kediri (kota/kab), Nganjuk, Tulungagung, dan Trenggalek, Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah 2000-2005 ini menceritakan bagaimana cara Buya Syafii Maarif “membesarkan” Din Syamsuddin. (Berita terkait: Penjelasan Logis tentang Tradisi Muhammadiyah yang Tak Mengenal Darah Biru)
“Saat saya jadi Wakil Sekretaris PP, di kantor PP sering dijadikan tempat kumpul para tokoh,” kata Hajri memulai ceritanya.
Karena dihadiri banyak tokoh, pada saat yang sama Buya di kamar PP Muhammadiyah, Hajri pun menghubungi Buya jika acara sudah akan segera dimulai. “Maksud saya, biar Ketua Muhammadiyah bisa hadir,” timpalnya.
(Baca juga: Dahnil A. Simanjuntak: Menghormati Pandangan Buya Syafii Maarif)
Namun, jawaban yang diberikan Buya cukup aneh. “Di situ ada Din atau tidak?” tiru Hajri tentang jawaban Buya yang bertanya balik pada Hajri. “Ada,” jawab Hajri pada Buya. Selanjutnya halaman 2…