PWMU.CO – Memilih pemimpin itu adalah wilayah akidah. Bukan lagi ranah muamalah. Jadi tidak ada lagi tawar menawar dalam hal itu. Sebab menentukan pemimpin akan berpengaruh pada sendi kehidupan, terutama yang berdampak langsung pada umat Islam.
Dosen Universitas Brawijaya Malang Drs Chusnul Hadi MSi menyampaikan itu pada Pengajian Ahad Pagi di Aula Bersama Gedung Dakwah Pimpinan Daerah Muhaamdiyah Kabupaten Malang, Jalan Raya Sengkaling, Ahad (20/11).
(Baca juga: Ngopi Bareng, IMM Fokal Bahas Sekolah Kader)
“Orang Islam harus berpedoman pada Alquran dalam menentukan pemimpin, termasuk saat pemilihan kepala daerah. Jika memilih orang non-Muslim sebagai pemimpin, itu namanya orang ndablek,” sindirnya yang disambut tepuk tangan jamaah.
Anggota Corps Mubaligh Muhammadiyah (CMM) Malang ini mengatakan bahwa kejadian-kejadian yang ada di bumi ini selalu dalam kehendak-Nya. “Tidak ada yang kebetulan di dunai ini. Baik itu kejadian kecil atau besar; yang terlihat maupun yang tak terlihat oleh kasat mata,” jelas dia. Menurut Huda, kasus Ahok juga bukan suatu kebetulan. “Itu cara Allah menyatukan umat Islam di Indonesia. (Izzudin)