Prof Suryani As’ad Jadi Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh. Dia dilantik bersama 24 pejabat eselon II dan pejabat eselon III.
PWMU.CO – Mereka dilantik oleh Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) Dr Ir Abd Rakhim Nanda, di Balai Sidang Unismuh Makassar, Sabtu (1/5/2021).
Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban memakai masker, pengaturan jarak, dan penggunaan hand sanitizer.
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh yang baru adalah Prof Dr dr Suryani As’ad MSc, SpGK (K). Ia merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Selain itu, dari 59 pejabat eselon dua dan tiga yang dilantik, terdapat beberapa wajah baru. Antara lain, Dr Burhanuddin yang menggantikan Dr Lukman sebagai Ketua Lembaga Penjaminan Mutu.
Nasrun menggantikan Dr Khaeruddin sebagai Ketua Lembaga Pengembangan Aktivitas Instruksional (LP2AI). Sementara Dr Khaeruddin diberikan jabatan baru sebagai Kepada Badan Pengembangan, Perencanaan, dan IT.
Pejabat baru lainnya, Hadisaputra, menggantikan Dr Mahmud Nuhung, sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokoler.
Renungkan Janji
Dalam sambutannya, Rektor Unismuh Makassar Prof Ambo Asse meminta para pejabat yang baru dilantik untuk merenungkan kembali janji yang baru saja diucapkan.
“Jika perlu janji pelantikan tadi ditempel di meja kerja masing-masing. Agar bisa direnungkan setiap bekerja. Sebab, Allah memerintahkan untuk menunaikan amanah,” kata Ambo.
“Meskipun ada SPI (satker pengawasan internal), mesti ada pengawasan internal pada diri masing-masing. Rekaman itu nanti akan dibuka di akhirat kelak,” jelas Guru Besar Ilmu Hadits ini.
Ambo Asse mengutip Quran Surat al-Isra ayat 14. “Iqra’ kitabaka kafa binafsika al yaum alaika hasiba. Maka bacalah kitabmu sendiri, karena pada hari ini cukuplah dirimu sendiri yang melakukan perhitungannya,” kutipnya.
Proses hisab itu dianalogikan Ambo Asse dengan prosesi akreditasi. “Assesor selalu berpesan, yang kita lakukan adalah yang dicatat. Sesudah dilakukan, dicatat lagi,” katanya.
Prof Ambo Asse juga mengingatkan agar para pejabat di kampus senantiasa membaca regulasi yang dikeluarkan Kemendikbud dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, maupun statuta Unismuh Makassar.
“Statuta Unismuh sudah disahkan, dan kini dikirim ke Majelis Dikti PP Muhammadiyah untuk mendapat pengesahan,” tambahnya.
Ambo Asse tak lupa berpesan agar segenap sivitas akademika Unismuh senantiasa menjaga kesehatan. “Saya sering mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan, tapi ternyata Corona justru menyerang saya. Alhamdulillah sudah negatif. Nikmatnya sehat baru terasa, jika kita telah merasakan sakit,” pesannya.
Pelantikan ini merupakan momentum pertama kali Ambo Asse muncul dalam pertemuan resmi di Unismuh Makassar setelah dirawat dan beristirahat selama lebih dari sebulan.
Ucapan Selamat
Sementara itu Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unismuh Makassar Prof Gagaring Pagalung menyampaikan apresiasi dan selamat kepada pejabat lama.
“Selamat bekerja bagi pejabat baru. Bekerjalah dengan berpegang pada nilai-nilai Unismuh,” kata Gagaring.
Guru Besar Akuntansi ini meminta agar para pejabat yang dilantik menginternalisasi nilai integritas dan profesionalitas.
“Berintegritas kepada Muhammadiyah, maupun Pimpinan. Profesional ditunjukkan dengan kinerja, menjalankan tata kelola yg ditugaskan kepadanya. Menjalankan tupoksi, sebagaimana jabatan yang diemban, itulah profesionalisme,” kata Mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin ini.
Acara ditutup dengan amanah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang disampaikan Dr Muhammad Syaiful Saleh.
Tutut hadir Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel Dr Nurhayati Azis, para wakil rektor (WR) Unismuh: WR II Dr Andi Syukri Syamsuri, WR III Dr Muhammad Tahir, Wakil Rektor IV Mawardi Pewangi.
Hadir pula Sekretaris Badan Pembina Harian Musakim Muhallim dan Bendahara BPH Saleh Mollah. Para dekan, wakil dekan, dan ketua prodi se-Unismuh juga turut menjadi saksi momentum pelantikan tersebut. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni