PWMU.CO– Pandemi sebagai Pelecut Kebangkitan Pendidikan. Demikian disampaikan Plt Dinas Pendidikan Lamongan Drs Mochammad Nalikan MM pada PWMU.CO, Ahad (2/5/2021), berkaitan dengan Hardiknas.
Dia mengatakan, setahun lebih dunia diporak porandakan Covid019 yang mengkontraksi seluruh bidang kehidupan di semua negara. Tidak terlepas juga bidang pendidikan di Indonesia
“Dampak dari Covid 19 mencari format belajar mengajar yang paling cocok di luar tatap muka tampaknya belum ada yang ideal. Belajar jarak jauh melalui daring banyak terkendala, baik aspek teknolgi, ekonomi, dan aspek lainnya,” jelasnya
Ia menyampaikan, karena itu guru dan murid harus kreatif dan inovatif untuk mengembangkan proses belajar mengajar. “Sehingga proses pembelajaran dalam suasana menyenangkan dan membahagiakan,” katanya.
Empat Solusi
Menurut Mochammad Nalikan ada empat solusi dengan berbagai inovasi bagi insan pendidikan untuk menembus kebuntuhan dalam pandemi.
Pertama, simulasi pertemuan tatap muka, sebagai bentuk uji coba antara kemauan belajar baik peserta didik, guru, maupun wali murid.
“Disiplin prokes, pemenuhan sarana prasarana, dan kapabilitas IT sekolah. Dengan kemaun dan ikhtiar bersama ini nampak mampu mendobrak problem proses belajar mengajar saat pandemi,” ujarnya.
Kedua, menyadari keterlambatan pembelajaran akibat pandemi, maka perlu proses peningkatan daya baca, serta daya pikir guru dan siswa dengan Gerakan Lamongan Sehari Satu Buku (Gerlam Sesaku). Gerakan ini telah di launching Bupati Lamongan Dr Yurohnur Efendi, awal Maret 2021.
Ketiga, menyadari IT sangatlah penting dalam situasi pandemi ini untuk mengkombinasikan antara pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pembelajaran tatap muka (PTM). Menurutnya, konsep sekolah digital, telah direalisasikan dan telah dilaunching Bupati Lamongan. Hal ini wajib dilakukan dan menjadi kebutuhan dasar sekolah.
Empat, melihat perkembangan Covid-19 yang semakin menurun, maka pembelajaran tatap muka ke depan akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan. Konsep yang akan dilakukan di Lamongan yaitu PTM Asik (Pertemuan Tatap Muka yang Aman, Fleksibel, dan Kreatif).
Perhatikan PPKM Mikro
Mochammad Nalikan menjelaskan, PTM yang mengedapan kehati-hatian dan prokes yang ketat dengan selalu melihat perkembangan zona di masing masing kecamatan, bahkan sampai di tingkat desa.
Juga dengan melihat hasil PPKM mikro (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro) Kabupaten Lamongan
“Untuk mempersiapkan itu, maka didahului dengan pendataan guru- yang mempunyai sarana prasarana lingkungan sekolah utamanya kebersihan, kesehatan dan penerapan prokes sebagai gaya hidup,” jelas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Lamongan itu.
Dia berharapk PTM Asik mampu memberikan keamanan bagi guru dan murid. Fleksibel bila kondisi zona yang tidak memungkinkan PTM ya dilakukan PJJ pada wilayah zona tertentu.
Dia menambahkan, prinsip merdeka belajar adalah merdeka dalam berpikir bagi para guru dan kebebasan anak didik berekspresi dalam proses belajar dengan bahagia di sekolah. Sebagai catatan merdeka belajar bukan berarti seenaknya sendiri tetapi tetap dilandaskan norma norma agama dan aturan yang berlaku
“Selamat buat seluruh insan pendidikan di Indonesia . Pengabdianmu tak akan terhapus dalam hati sanubari kita semua. Selamat Hari Pendidikan Nasional,” ucap Mochammad Nalikan yang juga Ketua Takmir Masjid Muhajirin Tikung Lamongan ini. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni