PWMU.CO – Dari Gerakan Sedekah Rp 10 Ribu, Nasyiah Brangsi Santuni 26 Yatim Piatu. Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Brangsi, Laren, Lamongan mengadakan kegiatan Berbuka Bersama dengan santri Muhammadiyah Boarding School (MBS) Nurul Huda Brangsi.
Acara dilanjutkan dengan pemberian santunan Rp 10,8 juta kepada anak 26 anak yatim piatu dan pemberian bantuan kepada MBS Nurul Huda.
Kegiatan yang berlangsung di Mushala MBS Nurul Huda Brangsi, Kamis (29/4/2021) ini juga diisi tausiah Ramadhan oleh Ustadz M. Farid Thohari, Pengasuh MBS Nurul Huda.
Ketua PRNA Brangsi, Nisruhah SPd, menyampaikan, di samping sebagai bentuk silaturahmi kegiatan ini juga untuk melaksanakan program Nasyiatul Aisyiyah atau yang populer disebut Nasyiah.
“Pemberian santunan kepada anak yatim piatu ini sebagai wujud kepeduliaan kami dengan disertai harapan agar menambah kegembiraan bagi mereka. Dan semoga kelak menjadi pemimpin masa depan,” ujar Nisruhah, Senin (3/4/2021).
Dia menerangkan, pemberian santunan seperti ini sudah dimulai tahun 2018. Lalu berlanjut pada tahun 2019 dan 2021 ini. “Tahun 2020 ditiadakan karena adanya pandemi Covid-19,” kata guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 4 Brangsi ini.
Gerakan Sedekah Nasyiatul Aisyiyah
Nisruhah menjelaskan dana untuk santuan dan bantuan dikumpulkan melalui infak warga Nasyiah Brangsi plus dari para donatur.
Dia mengungkapkan, sejak Maret 2021, setiap tanggal 20 ada Gerakan Sedekah bersama Nasyiatul Aisyiyah (GSBNA). Warga NA yang mendaftar sebagai anggota GSBNA menyisihkan minimal Rp 10 ribu.
“Dan perolehan setiap bulan 100 persen diserahkan ke MBS Nurul Huda. Program ini direncanakan berjalan selama 13 bulan ke depan sesuai dengan periodisasi,” jelsanya. Dia menambahkan, pada bulan Maret terkumpul Rp 3.6 juta dan April Rp 4,12 juta
.
Nisruhah menerangkan, semula anggota Nasyiah Brangsi membantu bagian logistik MBS Nurul Huda berupa tenaga. Setiap hari dua orang dijadwalkan memasak.
“Namun namanya ibu-ibu muda, selain karena rata-rata guru, mereka masih mempunyai anak kecil. Jadi program ini hanya berjalan sekitar empat bulan. Setelah itu dievaluasi dan sekarang sudah ditiadakan,” ungkap dia.
Seiring berjalannya waktu, sambung dia, maka kami tetap membantu MBS Nurul Huda tetapi denga cara lain. “Yakni berusaha membantu dengan dana hingga akhirnya kami munculkan istilah GSBNA itu,” urai Nisruhah.
Apresiasi MBS Nurul Huda
Sumarianta SPd, salah satu pengurus MBS Nurul Huda Brangsi, mengapresiasi segala bentuk bantuan Nasyiah Brangsi ini. Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu-ibu muda tersebut.
“Alhamdulillah luar biasa GSBNA Brangsi ini. Gerakan ini sangat bagus dan semoga ibu-ibu Nasyiah Brangsi tetap semangat, istikamah, dan diberikan kemudian dalam mencari rezeki sehingga kegiatan ini tetap bisa dilanjutkan lagi di waktu yang akan datang. Amin,” ucap Kepala MI Muhammadiyah 4 Brangsi itu. (*)
Penulis Maslahul Falah Editor Mohammad Nurfatoni