PWMU.CO – PCM Rungkut menggelar Baitul Arqam angkatan pertama dengan mengangkat tema Semangat Bermuhammadiyah dalam Memperkuat Ukhuwah, Sabtu (1/05/21).
Kegiatan yang bertempat di Aula MI Muhammadiyah 27 Rungkut (Mimdatu) ini diikuti 100 orang undangan: guru, karyawan, pegawai panti, dan organisasi otonom (ortom) yang bernaung di bawah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Rungkut Surabaya.
Wakil Majelis Pendidikan Kader (MPK) PCM Rungkut Ainul Rofiq menyampaikan Baitul Arqam ini bertujuan untuk menciptakan dan memunculkan kader-kader atau calon pemimpin yang militan.
“Setidaknya, dengan dilaksanakannya Baitul Arqam ini, bisa menambah wawasan serta menguatkan ideologi peserta dalam bermuhammadiyah dan pentingnya berorganisasi. Apalagi antara Muhammadiyah dan ortom ini saling berkaitan,” ucapnya.
Dia menyampaikan kegiatan Baitul Arqam ini merupkan angkatan pertama dan akan dilakukan secara berkesinambungan secara rutin di tiap tahun. Adapun tindak lanjut atau follow up dari kegiatan ini akan dilakukan secara rutin setelah Idul Fitri mendatang.
“Bentuk kegiatan lanjutan adalah pembinaan kecil pada peserta yang telah tergabung di dalam masing-masing ortom,” jelasnya.
Pada momen ini, harapnya, akan lahir ide-ide baru, serta semangat baru dari kader muda dalam menghidupkan Muhammadiyah di Rungkut. (*)
Pentingnya Ortom
Ketua Majelis Tabligh PWM Jawa Timur Dr Sholihin Fanani MPSDM saat menyampaikan materi Muhammadiyah dan Pentingnya Organisasi Otonom mengatakan Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat (ormas) dakwah.
“Tujuannya adalah menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud manusia yang sebenar-benarnya,” ujarnya.
Menegakkan ketinggian agama Islam, lanjutnya, adalah menjadikan Islam di atas segala-galanya, serta menjadikan Islam sebagai dasar dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera berdasar al-Quran dan al-Hadits.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sambungnya, Muhammadiyah memerlukan organisasi amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan dan ortom. “Ortom itu pelopor, pelangsung juga penyempurna,” ungkapnya.
Lima Cara Bermuhammadiyah
Sholihin menjelaskan setidaknya ada lima cara bermuhammadiyah. Pertama, berislam dengan istikamah. Kedua berdakwah dengan sungguh-sungguh. Ketiga berorganisasi dengan amanah. Keempat, berjuang dengan ikhlas. Kelima berkorban dengan dengan jiwa dan harta.
“Setiap kader Muhammadiyah hendaknya memiliki landasan atau pondasi yang kuat. Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka tidak mungkin jika tanpa adanya pondasi yang kokoh,” jelasnya.
Kita harus, tekannya, memiliki pondasi yang kuat dengan cara memahami ideologi, muqaddimah, Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Muhammadiyah, Khittah, Kepribadian Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).
Selain itu, juga memahami Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM).
Penulis Reza Rachmatika. Editor Ichwan Arif.