PWMU.CO – Jaga silaturahmi setelah puasa ramadhan. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah Kebomas Gresik Hj Nurfadlillah SPd.
Dia menyampaikannya saat menjadi pemateri pada Ngabuburit Virtual SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany), Sabtu (8/5/2021).
Ngabuburit merupakan akronim dari Ngaji Bareng Murid-Murid Tercinta. Ngabuburit kali ini diikuti oleh siswa-siswi kelas II dan III.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan ramadhan di SD Alam ini yang bertajuk Program Unggulan Ramadhan Almadany (Purnama). Sebelum Ngabuburit dimulai, para siswa mengaji estafet al-Quran surat adh-Dhuha dan al-Alaq.
Keistimewaan Ramadhan
Menurut Nurfadlilah tanpa terasa kita semua hampir ditinggalkan oleh bulan Ramadhan.
“Saya yakin anak-anak punya pengalaman masing-masing dalam menjalankan puasa ramadhan tahun ini. Nanti boleh bercerita setelah saya menyelesaikan materi ya,” ujarnya.
Nurfadlilah kemudian menceritakan keistimewaan-keistimewaan bulan Ramadhan yang diberikan Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW.
“Balasan yang utama setelah kita berpuasa Ramadhan hanya karena Allah adalah kita dipersiapkan surga melalui pintu ar-Rayyan,” jelasnya.
Pintu ar-Rayyan, lanjutnya, adalah pintu khusus hari kiamat yang diperuntukkan hanya untuk orang-orang yang berpuasa. Sedangkan yang lainnya tidak diperkenankan masuk lewat pintu itu.
“Bilamana orang-orang yang berpuasa itu telah masuk surga, maka pintu itu ditutup dan tidak ada lagi yang bisa memasukinya,” paparnya.
Selanjutnya Nurfadlilah mengajukan pertanyaan kepada pesert.
“Siapa yang senang saat mendengar azan Maghrib saat berpuasa?” tanyanya.
Dari tangkapan layar terlihat semua siswa menjawab dengan kompak.
“Saya Bu,” jawab mereka sambil tersenyum gembira atas pertanyaan itu.
Jaga Emosi dan yang Batalkan Puasa
Berdasarkan hadits riwayat Muslim, sambungnya, disampaikan bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan. Yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
“Selain itu di bulan Ramadhan setan dibelenggu. Kita dimudahkan untuk melakukan ibadah dan amal baik karena Allah menjanjikan pahala yang dilipatgandakan,” terangnya.
Karena janji dan balasan Allah yang besar untuk kita, ungkapnya, maka kita harus bisa menjaga emosi dan hal-hal lain yang bisa mengurangi maupun membatalkan pahala puasa.
“Jangan lupa juga untuk menjaga silaturahmi setelah melaksanakan puasa Ramadhan tepatnya di saat Idul Fitri nanti. Utamanya kepada ayah bunda, kakek nenek, keluarga, kerabat dan tetangga,” tuturnya. (*)
Penulis Mahfudz Efendi. Editor Sugiran.