PWMU.CO – 27 tanda ketakwaan hasil tadabbur ayat-ayat dalam al-Quran bersama Din Syamsuddin dan Rashda Diana pada Pengajian Orbit yang digelar virtual, Jumat (7/5/21) malam.
Yang bertugas menjadi qari‘ kali ini adalah Nini Carlina, seorang artis yang pandai mengaji. Sekitar 25 peserta aktif menyimak pemaparan dan diskusi yang Din Syamsuddin dan istrinya pimpin.
Enam Tanda Orang Bertakwa di Al-Baqarah
Untuk memahami tanda-tanda orang bertakwa dalam al-Quran, Din merujuk pada Surat al-Baqarah. Sebagaimana yang telah disinggung di awal pengantar Diana, Din menekankan, “Banyak kata takwa di beberapa tempat dalam ayat 1 hingga 5 surat al-Baqarah.”
Melihat ayat 2, Din menyebutkan, “hudanlilmuttaqin” (al-Quran petunjuk bagi orang bertakwa). Dia lalu bertanya, “Siapa orang yang bertakwa?”
Din mengajak peserta menemukan jawabannya di ayat selanjutnya (ayat 3). Sebelum mengurainya satu per satu, Din meminta Nini Carlina yang hadir untuk kembali melantunkan ayat-ayat-Nya.
Pada ayat 3, Din menyebutkan tanda orang bertakwa: mereka yang beriman kepada yang ghaib, menegakkan (mendirikan) shalat, dan menginfakkan sebagian yang telah direzekikan oleh Allah.
Pada ayat berikutnya, ayat 4, tanda lainnya yaitu beriman kepada apa yang telah diturunkan Allah (al-Quran dan kitab-kitab) dan yakin adanya akhirat.
Jadi, Din menyimpulkan, ada enam tanda orang bertakwa pada surat al-Baqarah itu.
Empat Tanda Orang Bertakwa di Ali Imran
Prof Din kemudian mengajak memahami tanda lain orang yang bertakwa dengan merujuk Surat Ali-Iman 133: “Wasaari’uu ilaa maghfiratin min rabbikum wajannatin ‘ardhuhaa alssamaawaatu waal- ardhu u’iddat lilmuttaqiina.“
Artinya, bersegeralah kamu mencari ampunan Tuhanmu, mendapat surga, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Lalu Din mendorong peserta untuk mengetahui maksud ‘orang bertakwa’ pada ayat ini dengan melihat ayat selanjutnya, ayat 134.
Pertama, lanjutnya, orang yang berinfak baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Kedua, menahan kemarahan. Ketiga, cenderung memberi maaf kepada orang lain.
Keempat, yaitu mereka yang ketika berbuat keji mengingat Allah. Akhirnya memohon ampun kepada Allah dan bertekad tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Sifat-Sifat Orang Bertakwa
Din Syamsuddin terus memandu para peserta memahami tanda atau sifat orang yang bertakwa berdasarkan berbagai ayat al-Quran.
Tapi kali ini, dia merujuk pada sebuah artikel berbahasa Arab yang telah merangkumnya menjadi 27 wujud sifat orang bertakwa berikut.
- Al iimaanu billahi ta’ala. Yaitu beriman kepada Allah ta’ala.
- Al iimaanu bil alquranilkarim. Yaitu beriman kepada al-Quran.
- Al iimaanu bil yaumil akhir. Yaitu beriman kepada hari akhir.
- Al iimaanu bil malaaikat. Yaitu beriman kepada malaikat.
- Al iimaanu bil kutubilmunazalah. Yaitu beriman kepada kitab-kitab yang telah Allah turunkan sebelum al-Quran.
- Al iimaanu bil anbiyaa jamii’an. Yaitu beriman kepada seluruh nabi dan rasul yang telah Allah utus.
- Al iimaanu bil ghaibi. Yaitu beriman kepada yang ghaib, seperti tentang adanya akhirat.
- Iqaamatus shalat. Yaitu menegakkan shalat.
- Iqtaa azzakat. Yaitu menunaikan zakat.
- Al infaq minrizkillah lillahita’ala fissirri wal alaaniyah. Yaitu berinfaq, secara diam-diam maupun terang-terangan.
- Assairu alannur minallallahitaala. Yaitu berjalan (berkehidupan) atas cahaya Allah.
- Al wafaau bil ‘uhuud. Yaitu menepati janji.
- Ash shabru fi khalil faqri wal mararadh. Yaitu sabar dalam keadaan miskin, fakir, dan sakit. “Jangan mengeluh, apalagi bersuudzan kepada Allah,” tutur Din.
- Ash shabru filqitaal. Yaitu sabar dalam berperang (pada zaman Rasul).
- Ash shabru alath-tha’aata wal ma’ashi. Yaitu bersabar dalam ketaatan menghindari maksiat.
- Ash-shadqu fil aqwal wal anfal. Yaitu jujur dalam perkataan dan perbuatan.
- Assairu alal hudaa walfalaah. Yaitu berjalan (berkehidupan, berprofesi) atas hidayah dan kebahagiaan.
- Tha’atullahitaala. Yaitu taat kepada Allah.
- Al istighfar minadhdhunubi fish-shalaati qiyamullail. Yaitu beristighfar atas segala dosa dan shalat malam.
- Kadhmul ghaidh. Yaitu menutup (menahan) kemarahan.
- Al afwa aninnas. Yaitu memberi maaf kepada manusia.
- ‘Adamul ishraar alar iktaabil ma’ashi. Yaitu tidak terus-menerus mengerjakan kemaksiatan.
- Al intibah min waswasisy-syaithani bil ma’ashi. Yaitu hati-hati (waspada terhadap godaan setan).
- Adaa’ul faraaidh wajtanaabal ma’shiya. Yaitu menunaikan kewajiban berjihad dan menjaga maksiat.
- ‘Adamul khuzni. Yaitu tidak sedih, terhadap apa yang dialami di dunia.
- Ittibaul khaq.
- Menjauhi dari dosa besar dan perbuatan keji.
Dari 27 wujud takwa itu, Din menyimpulkan, sifat orang bertakwa adalah mengindahkan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Selain itu, lanjutnya, beriman pada rukun iman, menegakkan shalat dalam banyak tanda sifat-sifat tadi, dan menunaikan zakat. Yang terakhir, menampilkan atau melakukan semua akhlak karimah.
“Seseorang akan jadi orang bertakwa, jika ada keimanan kepada semua rukun iman itu, manifestasinya adalah shalat (hablumminallah) dan infak (hablumminannas),” ujarnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni