PWMU.CO – Merdeka Belajar menjadi momen sekolah Muhammadiyah untuk bisa mengembangkan keunggulan pendidikan disampaikan Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi, Kamis (27/5/21).
“Ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk bisa mengembangkan kekhasan pendidikan dengan memahami komponen pentingnya,” ujar Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini.
Dalam kegiatan Refleksi Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 dengan tema Merdeka Belajar dalam Perspektif Pendidikan Muhammadiyah dia menekankan supaya sekolah Muhammadiyah bisa mengambil peran, maka sekolah Muhammadiyah dapat mengembangkan tiga komponen penting dalam Merdeka Belajar.
“Komponennya ialah mengembangkan numerasi, literasi, dan karakter,” jelasnya dalam acara yang digelar Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan Forum Silaturrahmi Kepala Sekolah Muhammadiyah (Foskam) Jawa Timur.
Kembangkan Numerasi dan Literasi
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ini menjelaskan komponen pertama yang harus tingkatkan di sekolah adalah numerasi yang berkaitan dengan logika matematika.
“Pelaku pendidikan di sekolah Muhammadiyah harus bisa membangun numerasi dengan benar, sesuai logika kepada peserta didiknya,” katanya.
Komponen kedua, lanjutnya, literasi yang berkaitan dengan membaca dan menulis. Kekuatan literasi Muhammadiyah sudah dipelopori KH Ahmad Dahlan dengan mendirikan semangat literasi yaitu dengan lembaga pendidikannya.
“Guru Muhammadiyah tidak sekadar mengajar, tetapi harus memiliki kemampuan literasi menulis. Nah, kemampuan membaca dan menulis harus ditingkatkan. Muhammadiyah memberikan ruang yang luas untuk guru dalam olah kemampuan literasi ini,” ujarnya.
Karakter Moral dan Kinerja
Hidayatullah memaparkan komponen ketika adalah karakter yang berkaitan dengan moral dan kinerja. KH Ahmad Dahlan pernah berpesan kepada muridnya dalam pengajian yang dipimpin.
“Dadiyo kiai sing kemajoan, lan ojo kesel-kesel anggonmu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah. Jadilah ulama yang modern dan jangan merasa lelah bekerja untuk Muhammadiyah,” ucapnya.
Dia mengatakan tiga konten utama dalam Merdeka Belajar tersebut harus dioptimalkan dengan efektif sehingga sekolah Muhammadiyah mampu meningkatkan keunggulan sesuai dengan kekhasan sekolahnya masing-masing.
Pendidikan Islam
Hidayatullah mengatakan pendidikan dalam sekolah Muhammadiyah harus bisa sesuai dengan pendidikan Islam yang telah disampaikan KH Ahmad Dahlan yang meliputi enam poin. Yatu iman, cinta sesama dan pemihakan pada orang sengsara, kebersamaan, pengembangan rasa tanggung jawab dan penyerahan, pengembangan kemampuan berpikir, serta pengendalian diri.
“Pendidikan Muhammadiya tidak boleh melahirkan jurang pemisah antara masyarakat kelas bawah dengan masyarakat kelas menengah dan atas. Perlu ada keberpihakan kepada kepada masyarakat kurang mampu,” katanya.
Dia menjelaskan sekolah Muhammadiyah harus maju bersama dan dikembangkan dalam kontek kekinian. Terutama di masa pandemi, sambungnya, kita harus menyelamatkan siswa, mahasiswa, maupun sekolah yang kena imbas dari wabah ini. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.